Fenomena Masyarakat Membludak Berbelanja Sebelum Lockdown, Justru Bisa Berpotensi Virus Corona Semakin Meningkat

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Menyaksikan padatnya aktifitas masyarakat memborong Sembako buat Lockdown atau di rumah saja untuk hari Sabtu dan Minggu di beberapa tempat di ibukota Kaltim, Samarinda, di hari Jumat (5/2/2021) tadi suasananya seperti menjelang lebaran atau perayaan Hari Raya Idul Fitri saja.

Ratusan warga tampak bersemangat berbelanja untuk persiapan 2 hari di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Segiri, Pasar Sungai Dama dan lainnya.

Mereka seakan tak perduli meski tak jarang kendaraan warga mengalami terjebak macetnya arus lalulintas. Memang hal ini sangat dimaklumi mungkin karena semangat untuk bisa kembali pada kehidupan normal atau tak ada lagi pandemi virus Covid-19 yang sedemikian tingginya, sehingga warga banyak mendukung instruksi Gubernur Kaltim untuk di rumah saja, tak melakukan aktifitas/kegiatan pada Sabtu dan Minggu.

Tapi virus Corona ini seperti sulit diberantas, buktinya korban meninggal positif semakin meningkat sejak mulai merebak di Indonesia hampir satu tahun lalu.

Meskipun protokol kesehatan sudah dijalankan, namun dikhawatirkan justru fenomena masyarakat yang membludak berbelanja keperluan rumah tangga pada hari Jumat atau sebelum Sabtu dan Minggu ini justru jadi bumerang.

Masyarakat yang berbelanja sudah pasti berkerumun, tawar-menawar harga barang yang akan dibeli, sementara virus tanpa disadari bisa menyebar kemana-mana, apalagi bila telah menghinggapi pada OTG (Orang Tanpa Gejala).

Solusi terbaik tetaplah dengan mematuhi protokol kesehatan, cuci tangan pakai sabun, memakai masker, jaga jarak serta hindari aktifitas berkerumun. Karena kabarnya virus Corona sangat rentan dialami oleh seseorang terutama diatas usia 45 tahun atau pada usia lanjut usia.

Alhasil niat untuk mencegah atau memutus mata rantai virus Covid-19 bisa saja tidak berjalan maksimal. Semoga virus Corona cepat berlalu dari negeri Indonesia. Amin. #Salamsehat .*Bn

Loading

Bagikan: