Aleg DPRI RI KH. Aus Hidayat Sosialisasi 4 Pilar

BALIKPAPAN, Swara Kaltim.com –
Walaupun situasi penyebaran virus Covid-19 belum berakhir, Sosialisasi empat pilar MPR RI kepada
masyarakat dari 6 Kecamatan di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tetap dapat terselenggara secara online bersama -sama anggota DPR RI KH Aus Hidayat Nur di yang digelar di Hotel HER pukul 20.00 WIT Senin (8/2/2021).

Sosialisasi ini merupakan kewajiban dari setiap anggota MPR RI yang terdiri dari anggota DPR RI dan DPD RI. Dengan kewajiban untuk mensosialisasikan MPR – RI dalam berbangsa dan bernegara. Yang meliputi dari Pancasila sebagai dasar dalam bernegara, Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta Bhineka tunggal ika.

KH Aus Hidayat Nur lebih jauh menyampaikan, betapa pentingnya menghayati sejarah. Apalagi di era globalisasi dimana pengaruhnya terhadap kehidupan semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam.

Keadaan ini harus disikapi dengan memberikan pemahaman kepada semua masyarakat Indonesia bahwa empat pilar tadi adalah pondasi penting bagi kita dalam berkehidupan berbangsa, dan bermasyarakat.
” Mari kita saling mengingatkan pentingnya empat pilar itu dan catatan penting perjalan sejarah di Republik ini,” ” kata KH Aus Hidayat Nur politisi PKS

Untuk itu Ia lebih jauh memaparkan akan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Kemudian kita juga dilandasi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang merupakan dasar tertulis dan tertinggi puncak dari seluruh peraturan perundangan-undangan.

Pada sisi lain Hidayat Nur juga tidak ketinggalan mengingat pentingnya menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“NKRI berdiri kokoh didalamnya ada daerah-daerah Provinsi dibagi atas Kabupaten dan kota yang diatur oleh undang-undang. Begitu pula akan kedudukan Bhinneka Tunggal Ika kalimatnya pendek yang menjadi tuntunan berbeda-beda tetapi tetap satu jua,” ujarnya.

H. Nasrul Hamdi, LC, MA
Ketua Dewan Etik Daerah (DED) PKS Kota Balikpapan dalam kesempatan yang sama mengatakan bahaya perpecahan jika tidak ada nya persatuan dan itu simbol dari kelemahan. Jadi persatuan dan kesatuan merupakan simbol kekuatan.

Selain itu sekilas Nasrul menggambar dulu Indonesia pernah di Jajah 300 tahun. Negara kita di Jajah bukan tandanya pasrah dan menikmati penjajahan tapi di masa itu juga ada perlawanan yang di berikan.

Banyak peperangan kedaerahan yang terjadi di nusantara di pimpin pahlawan nasional saat itu artinya kita ada perjuangan. Namun perjuangan untuk kemerdekaan itu ada tapi belum ada persatuan. Namun setelah adanya kesadaran untuk bersatu se nusantara maka kemerdekaan bisa di raih.
” ini relevan dengan firman Allah dalam surat Al Anfal ayat 45 dan 46. Perintah tuk tegar dan jangan bercerai berai. Kesabaran persatuan yang kuat ini juga di amalkan oleh Rosulullah dalam membangun negara di Madinah dengan mengko solidasikan semua element masyarakat yg majemuk dalam satu kesefahaman,” ujarnya.

Kemudian Nasrul mengatakan perbedaanya antara perjuangan kita dengan Rosullah adalah kita bersatu setelah di jajah ratusan tahun. Namun rosullah bersatu di awal setelah itu barumenghadapi penjajahan.

Hadir dalam virtual empat pilar H. Sonhaji Ketua DPD PKS Kota Balikpapan, sejumlah pengurus, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda. (SIS)

Loading

Bagikan: