Samarinda-Swarakaltim. Kalimantan Timur masih menduduki peringkat 5 besar se Indonesia. Sehingga menyebabkan aktifitas secara umum melakukan dalam jaringan (daring)/virtual alias online guna mengantisipasi dan pencegahan penyebaran covid – 19.
Hal ini menjadi prioritas di bidang pendidikan dan saat ini sistem pembelajaran tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan melalui daring/virtual.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdibud ) Provinsi Kaltim H Anwar Sanusi, MPd mengatakan melihat kondisi di Kaltim ini tentunya sangat riskan untuk melakukan tatap muka, hal ini semakin banyak yang terdampak virus ini.
“Sebelumnya kami melakukan rapat daring dengan pihak kepala sekolah yang diwakili Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) 10 Kabupten Kota di kaltim,” lanjutnya.
Dari hasil rapat tersebut katanya kemudian melakukan rapatkan lagi dengan Assiten, Tim Gugus, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta bagian Kesra Provinsi Kaltim.
“Dengan hasil rapat tersebut diputuskan sistem pembelajaran tatap muka ditunda karena situasi makin meningkat grafik angka terkena Covid-19 ini,” terangnya.
Dari hasil keputusan rapat tersebut mereka melaporkan ke Sekretaris Provinsi Kaltim dan dirapatkan kembali dengan membuahkan keputusan dan disepakati bersama yakni menunda pembelajaran tatap muka.
Diketahui terdapat adanya zona kuning dan hijau di daerah Kaltim, Anwar menerangkan bahwa sistem pembelajarannya bervariasi yang dilakukan pihak sekolah, baik dilakukan dengan belajar jarak jauh, ada juga pemberian tugas, dan ada juga dilakukan pembinaan terhadap anak-anak pendampingan sekolah.
“Yang berada posisi zona kuning dan hijau bisa melakukan kegiatan sistem pembelajaran tatap muka dengan catatan wajib mendapatkan izin dari pihak orang tua, dan Dinas Pendidikan, tetapi tetap menerapkan prokes yang cukup ketat,” tuturnya.
Teruntuk SMK, katanya terkait kegiatan prakteknya tentunya wajib mendapatkan izin dari pihak industry atau pun pihak yang bersangkutan, agar para pelajar mendapatkan keamanan dalam melakukan prakteknya.
“Jika prakteknya dilakukan di sekolah bisa dilakukan secara bergantian, yang terpenting jika sekolah tersebut ada terdampak covid-19 harus berhenti,” ujarnya.
Untuk mengetahui sistem pembelajaran yang aman pada sekolah, ia menyebutkan hanya pihak sekolah yang dapat mengetahui dan menentukan kegiatan seperti ini.
“Kesiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah terkait sistem pembelajarannya baik melalui daring ataupun tatap muka, tentunya pihak sekolah yang lebih mengetahui aman atau tidaknya sistem pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka,” imbuhnya.
Ia mengatakan sebelumnya juga telah melakukan monitoring di lima sekolah, dan melihat kesiapan sekolah dalam menjalankan prokes sudah berjalan dengan baik, dan terdapat di tiap depan kelas ada tempat untuk mencuci tangan, hand sanitizer, serta alat penyemprotan disinfektan yang akan digunakan setelah melakukan aktifitas pembelajarn tatap muka.
“Bahkan terdapat juga pihak sekolah telah melakukan penyetelan waktu belajar siswa, baik jam masuk sekolah dan pulang sekolah serta mengatur jumlah siswa yang akan hadir dalam pembelajaran tatap muka nantinya,” paparnya
Anwar menjelaskan untuk para pengajar tidak libur dan mengajar seperti biasa dengan melalui daring dan berkunjung ke tempat tinggal siswa, tapi dilarang ke luar provinsi.
“Mengingat kondisi seperti ini bisa jadi para pendidik berada di Surabaya ataupun di luar provinsi Kaltim, untuk itu diharapkan mereka tetap berada di tempat mereka masing-masing,” ucapnya.
Ia menegaskan para pengajar masih menerima insentif dan tunjangan tetap jalan, mestinya harus berada di Kaltim.
Kadisdikbud Kaltim ini juga menghimbau agar pengajar, kepala dinas cabang, pengawas dan kepala sekolah tetap berada di tempatnya.
“Saya berharap di masa pandemi ini jangan memaksakan diri untuk tatap muka, belajar lah dengan daring, kalau bisa berkunjung ke rumah atau berkunjung ke kelompok, lakukanlah itu, tetapi sekali lagi protokol kesehatan harus betul-betul diterapkan,” pesannya.
Ia mengingatkan agar tidak pergi kemana-mana tanpa menggunakan masker.
“Jangan pergi kemana-mana kalau tidak ada kepentingan betul-betul urgent, silahkan melakukan pembelajaran secara daring,” pungkasnya. (AI)
Editor: doni