BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Balikpapan selama pandemic Covid 19 mengalami penurunan. Berdasarkan data jumlah kasus sampai dengan minggu ke 42 sebanyak 378 kasus. Sedangkan angka kematian karena DBD di minggu ke 42 mencapai 2 orang.
Menurut Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty, untuk kasus DBD di kota Balikpapan mengalami penurunan signifikan. Dibandingkan tahun 2020 lalu, kasus DBD sebanyak 1.198 kasus dengan kematian DBD tahun 2020 sebanyak 6 orang.
“Untuk jumlah kasus DBD tahun 2019 sebanyak 2.841 kasus dengan jumlah kematian DBD tahun 2019 sebanyak 12 orang,” katanya.
Andi Sri Juliarty biasa di sapa Dio mengaku, langkah langkah yang dilakukan DKK, guna mengantisipasi peningkatan kasus DBD adalah pendataan kasus DBD di Rumah Sakit, pelaksanaan fogging pada kasus dengan hasil PE positif, terus melakukan komunikasi , informasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami juga terus mengaktifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), mengaktifkan kader jumantik di setiap kelurahan, implementasikan inovasi kelambu air, koordinasi dengan lintas sektor dan program serta memberikan surat edaran SKD -DBD penguna kelambu air,” katanya.
Saat disinggung, penyebab menurutnya DBD di kota Balikpapan selama pandemi Covid 19, Dio dengan nada bercanda mengaku, kemungkinan , DBD turun dikarenakan tau diri dan tidak ingin membuat susah di saat pandemi Covid 19 ini. “Sesama virus kemungkinan tau diri, kemungkinan DBD kasian sama warga kita yang sudah menghadapi pandemi Covid 19,” ujarnya.
Dio meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya ancaman penyebaran kasus demam berdarah di tengah pandemik COVID-19.Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.(SIS)