BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Sektor UMKM di kota Balikpapan dapat bertahan di tengah pandemic Covid 19 dengan memanfaatkan tekhnologi. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong kegiatan secara digital. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra usai kegiatan DKUMKMP menggelar sosialisasi peningkatan daya saing industri kepada para pelaku usaha industri Kota Balikpapan di Ballroom Hotel Novotel, Kamis (11/11/2021).
Adwar biasa di sapa Edo mengaku, Dinas KUMKMP memastikan tahun depan sudah ada aplikasi yang dapat berkomunikasi, sehingga tidak lagi melayani secara langsung. Untuk itu diminta, kepada pelaku usaha industri dapat memberikan masukan ataupun saran melalui WhatsApp, Call Center, Web DKUMKMP Balikpapan. “Tidak ada artinya buat pihaknya melakukan kebijakan, apabila tidak ada masukkan dari bapak ibu sekalian bisa saja langkah kebijakan yang diambil pihaknya salah,” katanya.
Sementara itu, Kasi Bina Teknologi dan Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektonika (ILMATE) DKUMKMP Kota Balikpapan, Budi Wahyudi mengungkapkan, sosialisasi ini untuk menambah pengetahuan wawasan bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha industri baik kecil menengah dan besar.
“Apa yang mereka butuhkan sesuai dengan kondisi saat ini dan mereka bisa memanfaatkan fasilitas atau kebijakan-kebijakan apa yang cocok untuk mereka pada saat kondisi saat ini supaya mereka bisa kembali bangkit dari pandemi Covid 19,” katanya.
Budi mengaku, pihaknya kini akan melihat yang menjadi kebutuhan dari pelaku usaha industri. Belum lama ini, pihaknya mengadakan sistem informasi industri nasional, agar pelaku industri bisa mempunyai akses terhadap sistem informasi internasional. Sehingga, bisa memanfaatkan data data atau informasi industri. “Kami berharap sosialisasi yang dilaksanakan ini dapat memberikan banyak banyak kebijakan yang mendukung untuk meningkatkan daya saing,” ujarnya.
Budi menambahkan, sosialisasi yang memiliki tema peningkatan daya saing industri menghadirkan narasumber dari Kementerian Perindustrian yang berkaitan dengan ketahanan perwilayahan industri dan akses industri internasional. Adapun peserta yang dihadirkan lebih banyak berasal dari industri menengah dari berbagai sektor terutama perusahaan terkait dengan permesinan, otomotif, reparasi, supporting tambang.
“Kami berharap sosialisasi ini bisa diserap atau diterima sesuai dengan kebutuhan dan nantinya dapat memberikan umpan balik dari kebutuhan yang diperlukan dalam meningkatkan bisnis yang dijalanin,” tutupnya.(SIS)