Banjir Menghantui Bumi Batiwakkal

Foto saat Bupati Berau Sri Juniarsih MAS beserta OPD terkait meninjau banjir. File Foto 1

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Beberapa hari terakhir Kabupaten Berau dilanda hujan cukup deras, Senin malam (17/2/2022) hingga Selasa (hari ini) kian deras sehingga beberapa ruas jalan di Kecamatan Tanjung Redeb dihantui banjir. Tidak sedikit rumah rumah warga tergenang air, sehingga akibat hal tersebut nampak banjir dadakan melanda dimanfaatkan anak anak untuk berenang. Bahkan dampak dari banjir kali ini membuat aktivitas masyarakat terganggu.

Sudah beberapa tahun terakhir Bumi Batiwakkal bebas dari banjir, namun mengawali tahun 2022 ini tidak disangka sangka akibat musim penghujan banjir kembali dialami masyarakat. Memang tidak semua ruas jalan tergenang air, tetapi hal ini apabila terus dibiarkan bisa menyebabkan sumber penyakit bagi warga, khususnya yang rumahnya tergenang air. Ditambah lagi saat ini air sungai sedang pasang, sehingga besar kemungkinan kalau hujan deras tetap melanda maka banjir bisa saja meluas.

Foto suasana banjir di Jalan Kakaban

Memastikan kondisi warga yang rumahnya tergenang air, Bupati Berau Sri Juniarsih MAS bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan tinjauan langsung kelapangan, Selasa (18/1/2022). Dari sekian lokasi terjadi banjir ada tiga (3) lokasi yang ditinjau yakni jalan Durian 3, jalan Prapatan 2 dan jalan Kedaung. Kenapa lokasi tersebut? karena lokasi tersebut khususnya jalan Kedaung cukup parah ketinggian air menutupi seluruh badan jalan raya. Sampai sampai masyarakat di Jalan Kedaung tidak bisa beraktivitas secara normal.

Setelah meninjau Bupati menyampaikan bahwa luapan air ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusi segera. Sehingga kedepannya kejadian serupa dapat diantisipasi dan dihindari. Sebab hal ini dampaknya apabila dibiarkan sangat besar. “Jadi kalau tidak segera dipikirkan solusinya, maka kejadian seperti ini pasti akan terjadi lagi. Itu sebabnya harus kita antisipasi sejak dini, dengan memprogramkan jala keluarnya. Terkait biaya mungkin akan bisa dianggarkan di tahun berikutnya,” tutur Bupati Sri Juniarsih.

Salah satu warga yang terkena banjir menuturkan, setelah bertahun tahun tidak mengalami banjir baru tahun 2022 ini kembali merasakan berada dirumah dimana air menggenangi seluruh lantai rumah. Apalagi yang rumahnya rendah, kalau bangunan rumahnya tinggi aman saja. “Besar harapan kami solusi segera diambil pemerintah. Karena kalau dilanda banjir begini beberapa barang yang berat seperti kulkas tidak bisa dipindah pindah, jadi sangat merugikan apabila berkepanjangan,” kata Minah warga jalan Kakaban Kecamatan Tanjung Redeb itu. (nht)

Loading

Bagikan: