Kasus Covid-19 Kian Meroket, Eks Hotel Cantika Swara Kembali Difungsikan

Foto suasana saat pembukaan Eks Hotel Cantika Swara difungsikan menjadi isoter

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Kasus positif corona virus disease 2019 (covid-19) di Kabupaten Berau pertanggal 27 Februari 2022 mencapai angka 1099 orang. Kian meroket penambahan pasien positif, lalu yang meninggal dunia sejak Bumi Batiwakkal telah ditetapkan statusnya yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, ada sebanyak 4 orang. Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memutuskan untuk memfungsikan kembali eks Hotel Cantika Swara yang terletak di Jl Pulau Panjang Kecamatan Tanjung Redeb sebagai tempat isolasi terpusat (isoter), karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rifai hanya untuk pasien yang mengalami gejala sedang hingga berat.

Kesiapan Cantika Swara terkait berbagai fasilitas yang tersedia sebelum diisi pasien ditinjau Asisten 1 Sekkab Berau Hendratmo, Direktur RSUDAR Nurmin Baso, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Iswahyudi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Thamrin dan Camat Tanjung Redeb Anang Ardiansyah, Senin (28/2/2022). Kebetulan merupakan acara pembukaan eks Hotel Cantika Swara dijadikan isoter. Difungsikannya Cantika Swara ini menindaklanjuti tinggi nya kasus terpapar Covid -19 plus variannya seperti omicron dan delta. Sementara masyarakat sebagian besar yang terkonfirmasi positif tidak memiliki tempat isolasi mandiri yang memadai.

Dalam sambutannya Asisten 1 Hedratmo menuturkan bahwa pesan bapak Presiden RI dan Mendagri soal merebaknya kembali virus ini, untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi. “Alhamdulillah dikota kita tercinta ini masyarakatnya sangat aktif dan patuh. Isoter hari ini dibuka bukan khusus wilayah Kecamatan Tanjung Redeb saja tetapi se Kabupaten Berau. Kasus kian memprihatinkan karena telah tembus angka 1099 yang positif. Jadi untuk isoter ini disetiap kecamatan ada, baik yang disiapkan pemerintah maupun perusahaan. Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak yang telah membuka kembali isoter ini,” ungkap Hendratmo.

Masih menurut beliau, kalau mengacu pada pakar, omicron ini penyebarannya sangat cepat, tetapi masa aktif virusnya pendek, ini sudah memasuki masa puncak. “Oleh sebab itu imun tubuh atau fisik kita harus dijaga sehingga virus ini tidak mudah masuk. Dan mengapa isoter ini dibuka, dengan pertimbangan banyak warga yang terpapar saat ini tidak semua memiliki ruang yang nyaman untuk isoman. Semoga keputusan memfungsikan kembali Cantika Swara ini ini menjawab kebutuhan masyarakat. Perlu diketahui isoter ini lebih diutamakan untuk warga yang terbatas fasilitas isoman dirumahnya. Tidak lupa kami dari Pemkab Berau ucapkan banyak terimakasih kepada Bankaltimtara yang telah menyiapkan lokasi ini,” Hendratmo.

Foto saat Asisten 1 Sekkab Berau Hendratmo, Direktur RSUDAR Nurmin Baso, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Iswahyudi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Thamrin dan Camat Tanjung Redeb Anang Ardiansyah meninjau fasilitas di Eks Hotel Cantika Swara.

Saat diminta keterangannya Kepala BPBD Thamrin menyampaikan bahwa keberadaan isoter ini untuk meringankan derita masyarakat yang terpapar Covid-19 serta tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan isolasi mandiri. “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam menangani corona saat ini perlu melalui tahapan isolasi mandiri diisoter telah disiapkan. Jika tidak bisa melakukan isoman dan jika kondisi nya kian parah maka akan dirawat di RSUDAR. Tahapan-tahapan ini lah yang perlu kita persiapkan agar masalah covid–19 di daerah kita tercinta ini bisa terkontrol,” jelas beliau.

Virus telah menelan banyak korban jiwa ini, kalau dihitung sejak tahun 2020 hingga 2022 ini, maka sudah memasuki gelombang ketiga yang perkembangannya cukup pesat. “Padahal awal Desember lalu kita sempat memasuki zona hijau, namun hal itu tidak berangsur lama karena akhir Desember sudah ada yang mulai terpapar dan hingga kurun waktu Februari telah mencapai 1000 an lebih kasus yang terpapar. Lebih mengkhawatirkan lagi ada beberapa kasus hingga meninggal dunia, padahal hal ini yang kita hindari sehingga bisa kembali turun level mengingat sudah mendekati Bulan Ramadan, dilanjut Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 ini,” tutur Thamrin.

Sementara itu ditempat yang sama Kepala Dikes Iswahyudi kembali mengingatkan masyarakat Bumi Batiwakkal agar tidak meremehkan varian omicron yang baru muncul. Walaupun efek yang ditimbulkan tidak separah varian sebelumnya, namun penyebaran dari varian ini tergolong sangat cepat. “Perlu diperhatikan bersama agar kita saling bahu-membahu menjaga protokol kesehatan (prokes) dan tidak meremehkan varian baru ini. Jangan karena efek yang ditimbulkan tidak seperti varian sebelumnya semisal delta kita malah mengabaikan prokes. Varian ini sangat cepat penyebarannya, jadi kita semua harus tetap waspada dan ketat dalam menerapkan prokes yang berlaku. Jika terkena flu dan batuk jangan menganggap diri sendiri tidak apa-apa, langsung mensegerakan isolasi mandiri dan kalau perlu dilakukan tes antigen atau PCR, karena gejala dari varian baru ini tergolong ringan,” ungkap Iswahyudi. (Nht)

Loading

Bagikan: