Foto Penyangga jembatan Gunung Tabur pasca ditabrak tongkang pengangkut Batu Bara dengan kode TSM 26
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Pasca ditabrak tongkang pengangkut Batu Bara dengan kode TSM 26, Sabtu (28/5/2022) lalu membuat Camat Gunung Tabur turut angkat bicara. Karena jembatan itu urat nadi perekonomian masyarakat wilayah yang dipimpinnya. Sehingga sebagai antisipasi menjaga keamanan dan keselamatan warganya yang berlalu-lalang di sana, Camat bernama Mardiatul Idalisah itu meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait supaya kekuatan penyangga jembatan Gunung Tabur dipantau terus.
“Keseriusan kami turut mengikuti perkembangan jembatan pasca ditabrak beberapa waktu lalu, dimana kami akan meminta kajian teknis tentang kekuatan jembatan, apakah masih bisa dilewati secara maksimal atau ada pembatasan,” ungkap Petinggi di Kecamatan Gunung Tabur itu. Menurutnya kenapa perlu turut andil meninjau, sebab yang memanfaatkan jembatan itu bukan hanya kendaraan kecil, namun tidak sedikit truck dengan bermuatan, bus bus perusahaan dan terkada truck mengangkut alat berat yang akan dibawa ke daerah Provinsi tetangga yakni Kalimantan Utara (Kaltara).

“Menimbang hal itu makanya saya harus lebih peka dari kejadian ini. Himbauan buat warga kami yang melintas di jembatan untuk berhati-hati, sampai ada kepastian dan pernyataan hasil kajian teknisnya. Seberapa parah kerusakan dialami, dan hindari lewat jembatan itu bersamaan dengan truck truck bermuatan. Kami juga berharap untuk jembatan bisa dipantau terus paska insiden tersebut, jika ada perubahan counteour dan lain sebagainya sebagai antisipasi dan deteksi dini, agar tidak lebih parah lagi yang berakibat merugikan warga. Kami pun dan masyarakat masih was-was dan takut karena sering beberapa kali insiden serupa telah menimpa jembatan tersebut,” pungkas istri dari Kepala Satpol PP Berau tersebut. (Nht/Fdl)