teks: Ahmad Junaidi bersama legenda bulutangkis Indonesia Trikus Harjanto yang didatangkannya ke Samarinda untuk Coaching Clinic
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Tokoh pemerhati sekaligus pencinta bulutangkis yang juga mantan Ketua Umum Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kaltim H Ahmad Junaidi bin Syakranie Pasie meninggal dunia Senin (30/5/2022) pukul 23.30 WITA.
Tentunya Kalimantan Timur terutama mereka dari keluarga besar bulu tangkis merasa kehilangan terhadap sosok yang telah banyak berjuang, berkorban untuk kemajuan bulu tangkis Samarinda dan Kaltim.
Almarhum yang hobby bermain bulu tangkis juga merupakan ketua PB Pengairan Kaltim, pernah menjadi ketua Harian PBSI Samarinda dan juga ketua Umum PBSI Kaltim.
Suami dari Norhayati ini merupakan pensiunan pejabat di kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim dibawah Kementerian PUPR. Tentunya banyak juga perananan dalam pembangunan di Kaltim ini selama mengabdi di BWS.
Dibawah sentuhannya, PB Pengairan juga banyak mengoleksi gelar juara umum pada Kejurkot dan melahirkan atlet andalan Samarinda bahkan Kaltim yang dibinanya.
Begitu pula ketika dipercaya ketua umum Pengprov PBSI Kaltim.
“Meski beliau harus cuci darah seminggu dua kali, masih bisa menyempatkan melakukan kunjungan-kunjungan ke PBSI kabupaten/kota di Kaltim juga agenda nasional,” ucap Kasubid Pengembangan Pengurus Pusat PBSI Aang Syahrudin.
Aang yang juga pengurus PBSI Kaltim di era Ahmad Junaidi ini mengatakan banyak prestasi membanggakan yang dipersembahkannya saat itu.
“PBSI Kaltim berhasil meraih juara Umum Kejurnas PBSI di Bangka Belitung tahun 2017 dengan perolehan 3 medali emas, di tahun 2019 lebih membanggakan lagi dengan meraih 2 medali emas di Kejurnas PBSI,” kata Aang yang malang melintang di perbulutangkisan Kaltim ini.
Tak cukup itu, lanjutnya PBSI Kaltim juga menjuarai Pra PON beregu Putra Putri di Kalimantan Tengah.
“Ini merupakan pencapaian terbesar dikarenakan semua atlit Pra PON adalah putra putri terbaik Kaltim tanpa satupun atlit dari luar daerah Kaltim. Almarhum sosok yang luar biasa dan mempunyai komitmen. Jika beliau menyanggupi, apapun dilakukannya. Beliau sosok yang baik, perhatian, jika serius ya serius dan juga suka begayaan (bercanda).
Sama atlet tidak diragukan lagi, bisa merangkul semua atlet Kaltim, bukan hanya binaan yang dibawanya dari PB Pengairan saja. Tapi kalau sudah bicara kepentingan daerah, tidak ada yang dibedakan,” ujar Refere dan wasit nasional PBSI ini.
Senada juga disampaikan mantan ketua umum PBSI Samarinda yang juga mantan Sekda kota Samarinda Dr Zulfakar Majid.
“Almarhum sosok yang sangat mewarnai perbulutangkisan Kaltim. Memiliki perhatian dan kepedulian tinggi untuk bulutangkis yang juga sekaligus hobby main bulutangkis,” ucap Zulfakar.
Begitu pula Kalpin Nur, junior almarhum yang cukup dekat selama pergaulan sehari-hari. Baik di kantor BWS, bulutangkis dan lainnya.
“Beliau seperti orang tua, kakak. Sama-sama di BWS dan juga aktif membina di PB Pengairan maupun PBSI Samarinda dan PBSI Kaltim. Beliau ini dikenal oranv yang baik, peduli, perhatian dan tanggung jawab,” ucap Kalpin yang sekarang bertugas di Surabaya Jawa Timur dan di PBSI Kaltim dulu menjabat Ketua Harian.
Zulfi Fakhroni yang juga junior almarhum di BWS dan satu tim dalam mengurus bulu tangkis di PB Pengairan, PBSI Samarinda dan PBSI Kaltim, menilai almarhum yang meninggalkan 4 orang anak ini memiliki loyalitas tanpa batas.
“Apapun selalu diupayakan untuk kemajuan perbulutangkisan Kaltim dan Samarinda. Baik itu pembinaan atlit, pelatih dan juga wasit,” beber Zulfi.
Zulfi yang dulu menjabat Sekretaris Umum PBSI Kaltim menambahkan dibawah kepemimpinan almarhum, mampu menjadikan PBSI Kaltim termasuk 5 besar untuk pendataan atlit di Sistem Informasi ID atlet PBSI secara nasional.
Anggota DPRD Samarinda Novan Syahroni yang juga atlet binaan PB Pengairan Kaltim mengaku sangat kehilangan sosok orang tua ini. “Luar biasa perhatian beliau kepada para atlit. Itu yang memotivasi para atlit untuk berlatih, berkembang dan berprestasi,” pungkas Novan.
Bukan hanya keluarga besar bulutangkis yang kehilangan, almarhum juga aktif sebagai ketua pengurus masjid jalan Siti Aisyah tepatnya di belakang perumahan Grand Mahakam jalan Siradj Salman.
Selamat jalan Pak Jun, semoga segala amal ibadah dan kebaikan di dunia mendapatkan balasan yang terbaik di akhirat.(doni)