Foto suasana peresmian Lakhusia, sebagai layanan khusus lansia di RSUD dr Abdul rifai oleh Bupati berau Sri Juniarsih Mas
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Bagi masyarakat Bumi Batiwakkal berusia lanjut, kini diberi kemudahan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai. Hal itu dipastikan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas saat meresmikan Lakhusia, sebagai layanan khusus lansia bertempat di RSUD dr Abdul Rifai Jl Pulau Panjang Kecamatan Tanjung Redeb, Kamis (9/6/2022).
Peresmian yang diselenggarakan di Ruang Pertemuan Lantai II ini, turut dihadiri Direktur RSUD dr. Abdul Rivai Jusram, Kelapa Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi, dan intansi terkait, serta lainnya. Seusai peresmian, Direktur RSUD dr. Abdul Rivai Jusram menyampaikan kepada media ini, bahwa sebenarnya launching atau peresmian ini merupakan inovasi layanan di rumah sakit. Jadi layanan yang dikhususkan untuk pasien lanjut usia. Kalau diistilah medis namanya Geriatri, yaitu bagian yang melayani para pasien berusia lanjut.
“Pasien Geriatri itu biasanya memiliki penyakit lebih dari satu, terus ketidakmampuan fisik sehingga perlu bantuan orang lain. Dengan adanya Lhakusia ini jauh lebih khusus dan spesial buat mereka dan ini bentuk pelayanan kita lebih menghargai orang tua,” kata Jusram kepada Swara Kaltim.
Jadi yang dirinya tawarkan dalam layanan ini, yaitu layanan tersendiri namanya poli Geriatri, nanti di situ terdapat layanan terpadu. Jadi selama ini kalau pasien datang menuju ke dokternya. Program ini baiknya, pasien datang dokter menuju kepadanya. Hal itu agar lansia tidak mondar-mandir supaya jauh lebih sehat. “Jadi kami sangat memudahkan orang tua atau lansia karena kami menyiapkan beberapa tempat tersendiri. Sehingga lansia tersebut tidak perlu direpotkan pengurusan administrasi yang harus mengantri lagi dengan orang yang dikatakan masih kuat,” tuturnya.
Sementara dalam sambutan, Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, sejatinya aksi perubahan ini merupakan wujud konsistensi dan keseriusan RSUD dr. Abdul Rivai dalam upaya peningkatan layanan sekaligus derajat kesehatan masyarakat. “Saya menyambut baik inovasi ini. Sebab sebagai pelayanan masyarakat, sudah semestinya kita mampu berinovasi dalam memberikan layanan terbaik. Sebagai upaya efisiensi kerja, dan pada akhirnya mampu merumuskan solusi dan kebijakan tepat sasaran,” ujarnya.
Senada dengan Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi menyarankan agar pelayanan terus ditingkatkan, jangan sampai pasien lansia mendapatkan bonus penyakit. Misalnya, dia nunggu dengan penyakit A tapi karena menunggu terlalu lama akhirnya muncul penyakit pusing dan jalannya licin jadi terpeleset. “Oleh karena itu jangan sampai lansia modus yang nggak perlu,” pungkas Iswahyudi yang baru saja dilantik jabatan baru menjadi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau. (Nht/Fdl)
