Foto Bupati Berau Sri Juniarsih Mas memotong puncak rasul sebagai tanda Hari Jadi Sambaliung, Senin (13/6/2022).
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Perhatian terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dan kebersihan menjadi fokus utama memaknai Hari jadi Sambaliung ke-20 dan launcing tulisan Pedagang Kaki Lima (PKL) Basuli. Kegiatan tersebut resmi dibuka Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, di Tepian Depan Keraton Kesultanan Sambaliung, Senin (13/6/2022).
Didepan tamu undangan yang dihadiri, diantaranya Sultan Sambaliung Datu Amir, Ketua DPRD Provinsi Kaltim Makmur HAPK, Wakil Bupati Berau Gamalis, Camat Sambaliung Nazaruddin, dan Lurah Sambaliung Didi Mulyadi, serta lainnya, Sri Juniarsih menyampaikan, ajang peringatan hari jadi ini merupakan wujud kecintaan kepada tanah Sambaliung yang kaya akan budaya.
“Momentum ini kita jadikan untuk memperkuat kekompakan antar masyarakat sekaligus memulihkan sektor ekonomi selama masa pandemi Covid-19,” kata Bupati Berau ini.

Untuk itu, peringatan Hari Jadi Sambaliung kali ini juga dirangkaikan dengan launching tulisan PKL Basuli, yang dalam Bahasa Barrau artinya tunas. Selain bermakna tunas, Basuli juga singkatan dari Berbasis Wisata Kuliner. “Karena itu, saya mendorong peran aktif dari berbagai pihak, mulai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kesultanan, kelompok pengelola pariwisata, pelaku wisata, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan masyarakat untuk bersatu padu majukan dan promosikan kawasan ini,” tutur Petinggi di Bumi Batiwakkal itu.
Sementara Camat Sambaliung Nazaruddin mengatakan, momentum ini kami jadikan pemicu semangat untuk menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat. Tentu sektor pembangunan terus meningkat dan kultur masyarakat dalam partisipasi gotong royong serta lain sebagainya tetap dipertahankan dan ditingkatkan. “Saya berharap juga para PKL agar dapat menjaga kebersihan, ketentraman, dan ketertiban. Fokus dikebersihan, selalu membuang sampah pada tempatnya tidak di sungai,” ujar beliau.
Terkait kebersihan, Lurah Sambaliung Didi Mulyadi menginformasikan bahwa bank sampah masing-masing di RT 3 dan 4 itu ada. Tetapi, secara kolektif sudah ada program ekoriparian. “Sebagaimana disampaikan saat peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, pada Jumat kemarin,” pungkasnya. (Nht/Fdl)