BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Parlindungan Sihotang mengkritisi perubahan anggaran pengadaan seragam gratis yang mengakibatkan pada pemberian seragam gratis kepada peserta didik baru menjadi tertunda.
Adapun dalam APBD murni tahun 2022 anggaran seragam gratis pada PPDB 2022 mencapai Rp 19,6 miliar. Sedangkan, pada perubahan anggaran menjadi Rp 23 miliar.
Parlindungan menjelaskan, untuk pembahasan pembiayaan dalam APBD sifatnya tetap. Sehingga anggaran yang diketok sudah sesuai kebutuhan di lapangan. Termasuk mengenai kemungkinan ada kenaikan biaya barangnya.
“Diawal pemerintah sudah menyiapkan u. Kan ini bagian dari RPJMD Walikota terpilih dan RPJMD kan bukan minggu kemarin dibuat tapi sudah jauh-jauh hari. Pada saat kampanye itu sudah ada,” terangnya kepada awak media, Rabu (13/7/2022).
Lanjut Parlindungan, dirinya mempertanyakan alasan spesifikasi barang sebagai penyebab pergeseran anggaran. Karena pengajuan anggaran dari satuan kerja biasanya sudah lengkap dengan spesifikasi atas barang dan jasa, sehingga proses pelaksanaan tidak keluar dari petunjuk teknis yang sudah tertera.
“Seperti apa sih spek seragamnya.Kami juga belum tahu. Kok baru sekarang bahas spesifikasi. Yang terpenting layak dan nyaman dipakai,” ungkapnya.
Pihak pemerintah lanjutnya, bisa melakukan langkah antisipasi sejak awal, salah satunya persoalan spesifikasi barang yang harus fix ketika pengajuan anggaran.
“Ini menjadi bahan nanti akan melakukan evaluasi kepada dinas pendidikan terkait hal ini, sehingga tidak menimbulkan gejolak yang baru di masyarakat,” serunya.
Menurutnya, pemerintah tunjuk penjual beberapa baju sekolah di Kota Balikpapan, sehingga peserta didik baru tinggal memilih seragam sesuai dengan ukuran baju masing-masing peserta didik.
“Berarti ini kan sudah siap sistem, tapi janji belum siapkan sistem. Sehingga masyarakat mengeluarkan biaya,” tutupnya.(*/tl)