Foto : Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ely Hartati, (Ist)
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sektor pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim), merupakan sumber vital kehidupan masyarakat, dan sangat diperlukan perhatian penuh dari Pemerintah agar sektor pertanian ini terus meningkat baik kualitas maupun kuantitas.
Hal ini menjadi perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, dan Ely Hartati selaku anggota Komisi II DPRD Kaltim telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, guna membantu sektor pertanian baik sarana maupun prasarana yang di butuhkan oleh para petani di Kaltim.
“Dengan terbantukan sarana dan prasarana untuk sektor pertanian, maka dapat berdampak peningkatan sumber pendapatan para petani di Kaltim,” lanjutnya.
Dalam menyambut Ibu Kota Negara (IKN), Ely Hartati menambahkan pula bahwa dalam pengelolaan sektor pertanian harus diperluas, agar sumber makanan pokok tetap stabil.
“Saat ini, sumber pendapatan masyarakat di Kaltim berasal dari sektor migas, batu bara, dan sawit, padahal sektor tersebut akan habis, sedangkan sektor pertanian ini berkepanjangan,” ucap politisi PDIP ini, dihadapan awak media, Selasa (11/10/2022).
“Selain itu pula, guna menyongsong IKN nantinya, Kita juga mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatannya,” tegasnya.
Menurut, Ely Hartati bahwa di wilayah Kaltim masih banyak lahan yang belum di fungsikan dengan baik, apalagi lahan tersebut sangat cocok untuk sektor pertanian ini.
“Untuk, Saya berharap agar Pemerintah serius dalam membantu perkembangan sektor pertanian ini, baik dalam pemberian pupuk subsidi, peralatan pertanian (Alsintan), serta sarana lainnya sebagai penunjang peningkatan produksi di sektor pertanian,” ucap legislator dapil Kabupaten Kutai Kartanegara ini.
“Dukungan dari segala lini sangat dibutuhkan dalam peningkatan sektor pertanian ini, terutama pemerintah itu sendiri, agar masyarakat di Kaltim lebih semangat dalam menjalankan aktivitas sebagai petani, dan perlu diketahui bahwa saat ini, untuk menjadi petani sangat sedikit, karena mereka menganggap Pemerintah kurang peduli dengan sektor pertanian,” pungkasnya. (Adv/AI)