Terkendala Aplikasi, Petani Cabai Tidak Mendapatkan Pupuk Subsidi

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Banyaknya keluhan petani cabai dikota Balikpapan akibat tidak dapat membeli pupuk subsidi, karena terkendala penggunaan aplikasi di respon oleh Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Heria Prisni.

Menurutnya, pengisian di aplikasi yang menerima pupuk subsidi, diakui banyak petani cabai yang mengeluh. Karena pembelian harus mendaptakan melalui aplikasi ,selanjutnya mereka mendapatkan kartu tani. Petani cabai yang mendaftar melalui aplikasi masuk dalam kategori holtikultura dan tidak dipisah pisah.

“Untuk membeli pupuk subsidi harus melalui aplikasi setelah itu mereka mendapatkan kartu tani, sementara waktu mendapat pertama hanya menulis kategori holtikultura tidak merinci, sedangkan di aplikasinya harus merinci, misal petani cabe, petani sayuran dan buah- buhan,” kepala DP3 Balikpapan Heria Prisni,Selasa (18/10/2022)Heria menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan , agar petani cabai diubah kembali aplikasinya dan tidak di pisah pisah.

Agar petani cabai, bawang merah dan padi dapat pupuk bersubsidi. Kini para petani ini sudah dua bulan menggunakan pupuk nonsubsidi, sementara harganya 3 kali lipat dari harga pupuk subsidi.pengisia

“Kami juga mengajak mereka para petani untuk membuat pupul di RPH kami, satu kelompok tani ada 20 orang,” ujarnya.

“Proses pembuatannya bisa 2 sampai 3 minggu, dimana pemanfaatan pupuk organik makin banyak digunakan makin bagus, tapi ada tahapan misalnya 3 kali penyiraman yang pupul kimia dan kompos itu tidak dibatasi karena akan menyuburkan tanah,” jelasnya.

Lanjut Heria , untuk kota Balikpapan ini ada 4 ribu petani, dan mereka belum bisa memakai pupuk subsidi, makanya diusulkan untuk revisi yang petani tanam cabe padi bisa dapat, karena ketentuan dari pusat komoditi itu yang bisa masuk, ada juga padi, jagung, kedelai bawang merah, dan cabai.

“Kalau dulu mereka masuk holtikultura ini kita pecah, sehingga bisa langsung terinci,” tutupnya(*/db)

Loading

Bagikan: