Kasus DBD di Balikpapan Menurun, Tapi Warga Harus Tetap Menjaga Kebersihan Lingkungan

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan kota Balikpapan memastikan untuk kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan sudah tidak ada perkembangan yang signifikan dan kian menurun.

Menurut  Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarti, kasus DBD di kota Balikpapan tidak ada perkembangan yang signifikan. Namun demikian, meskipun ada kasus namun peningkatanya tidak meningkat seperti bulan sebelumnya. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, saat ini perkembangan demam berdarah dari Januari hingga Oktober ini telah mencapai 1.310 kasus dengan 5 kasus meninggal dunia. Tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kami kini terus melakukan upaya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat untuk tetap melakukan kerja bakti massal pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, diminta kepada warga untuk  tetap memasang kelambu air bagi yang sudah mendapatkan, kemudian segera memeriksakan ke dokter apabila menderita demam,” kata Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty kepada awak media, Rabu (27/10/’22)

Andi menjelaskan,  apabila tubuh anak demam diminta segera di bawa puskesmas atau rumah sakit.Selain itu,diakui saat tubuh demam penyakitnya mirip terpapar Covid 19. Kini masyarakat cukup membawa anak mereka seadang sakit demam ke puskesmas, dikarenakan puskesma telah memiliki Dengue NS1 Standart Reagen SR atau serum /Plasma atau alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan Antigen virus dengue dalam darah,” ujarnya.

Lanjut Dio, pihaknya juga menghimbau kepada warga Balikpapan, sebelum meninggalkan rumah untuk waktu yang lama.Agar membersihkan rumah terlebih dahulu dan genangan air yang tidak dipakai untuk dibersihkan.  “Hal ini guna mengantisipasi timbulnya jentik dan hal ini dapat mengakibatkan DBD,” ujarnya.

Wali Kota juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 443.2/0574/Dinkes terkait kerja bakti massal dan memberantas sarang nyamuk. “Kami juga mengimbau agar puskesmas yang ada di Balikpapan menggerakkan tenaga-tenaga sanitarian dan promosi kesehatan untuk melakukan komunikasi efektif kepada masyarakat melalui penyuluhan, konsultasi, dan lainnya,” tutupnya.(*/db)

Loading

Bagikan: