Foto suasana RDP yang dipimpin Wakil ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Melalui rapat dengar pendapat (RDP) gabungan komisi DPRD Berau bersama Berau Otomotif Society (BOS), Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Camat Tanjung Redeb, Lurah Sei Bedungun dan RT 9 Kelurahan Sei Bedungun, bertempat diruang rapat gabungan komisi kantor Dewan Jl Gatot Subroto Kecamatan Tanjung Redeb, Senin (1/11/2022), disimpulkan karena BOS sudah kantongi ijin PUPR, maka Dewan suport jalan ringroad segmen II tersebut digunakan untuk latihan.
“Sepanjang itu sifatnya untuk sementara waktu, selama fasilitas tersebut belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau oleh PUPR. Jadi tentang sarana infrastruktur latihan pembalap berprestasi dibawah naungan BOS Bumi Batiwakkal bisa melanjutkan latihan persiapan menghadapi even even bakal diikuti kedepan,” kata pimpinan rapat yakni Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah.
Namun tambahnya, besar harapan dewan kedepan akan ada festival mobil digelar oleh Otomotif Society di daerah guna mensosialisasikan keberadaan organisasi ini. “Utamanya kami berharap dari even digelar bisa mempromosikan objek objek wisata di Berau. Karena bakal banyak pengunjung luar daerah akan bertandang ke daerah apabila itu direalisasikan BOS,” tutur Dewan yang akrab di sapa Sari tersebut.

Sementara itu Wakil Rakyat lainnya yang turut hadir dalam RDP yakni Suriadi Marzuki menambahkan, mengingat BOS ini telah ukir banyak prestasi kedepan menjadi PR bagi Dispora untuk turut memfasilitasi agar memiliki sirkuit memadai. Sekarang ini di jalan ringroad itukan sifatnya sementara, pasti akan ada rasa was was sewaktu waktu harus di stop karena lokasi harus dimanfaatkan sesuai fungsi dibangun. “Dispora mari dipikirkan dari sekarang sirkuit difinitif untuk cabang olahraga (cabor) ini,” Suriadi.
Selanjutnya Abdul Waris juga menambahkan, kenapa sirkuit Motor GP dibangun di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan di Jakarta, karena Pemerintah Pusat (Pempus) hendak mengangkat pasriwisata didaerah tersebut yang luar biasa indah. “Melalui cabor ini juga kedepan diupayakan bisa menjadi celah bisa explor objek wisata daerah kita,” Abdil Waris.
Penjelasan dari pihak Dishub, Mustafa menjelasakan bahwa organisasi yg digandrungi pemuda ini, yang perlu diperhatikan terkait dengan lokasi latihan. Secara pribadi tidak masalah selama sudah kantongi ijin dari OPD terkait, namun secara aturan untuk latihan misal berapa bulan atau beberapa waktu tidak diizinkan karena jalanan tersebut untuk lalu lintas masyarakat. “Artinya fasilitas itu sekarang masih tahap perawatan, kalau digunakan untuk latihan, ini dpertimbangkan dahulu, karena fungsi kami untuk mengawasi jalanan tersebut,” ujarnya.
Penjelasan Hasmani dari Dispora, setelah ditinjau sampai sekarang belum bisa memberikan jawaban untuk penggunaan lahan itu. “Makanya kami harap ada dukungan dari bapak ibu anggota dewan kami mungusulkan rencana itu apabila disetujui Bupati. Generasi mudah yang suka balapan juga tidak bisa kita biarkan begitu saja ada sisi positifnya disisi ekonomi dan prestasi. kami juga adakan penambahan di Stadion Mini Teluk Bayur lahan seluas 5 hektar bertujuan salah satunya supaya bisa dijadikan lokasi latihan cabor seperti BOS ini,” imbuhnya.
Lurah Sei Bedungun Yudi, untuk rencana lokasi yang diajukan tadi tepatnya itu berada di RT 9 Jl Ringroad Kelurahan Sei Bedungun yang sampai sekarang jalanannya belum selesai dibangun. Memang sering dipakai balapan baik motor juga mobil, namun namanya jalan umum belum safety untuk dipakai lomba lomba, rentan. “Namun sejauh itu telah dipersiapkan pihak terkait untuk latihan, dan ada ijin kami rasa cukup bagus lokasinya,” pungkasnya.
Sementara paparan dari BOS melalui ketuanya Supriyono mengatakan, upaya bisa berkomunikasi dengan para Wakil Rakyat karena ingin menjelaskan secara detail keberadaan BOS. Intinya BOS ingin meminta suport dari Dewan agar tidak dikatakan sebagai balapan liar saat latihan di jalan segmen II. Sebab sebelum latihan dilokasi itu, BOS telah membuat surat ke Pemkab Berau, dan mendapat desposisi dari Wakil Bupati, untuk dilanjutkan ke PUPR. Setelah itu PUPR memberi ijin pada BOS, makanya direalisasikan, karena persiapan akan menghadapi festifal di Kaltara. “Jadi kami latihan itu hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja, bukan seminggu full. Itupun jamnya hanya dari pukul 16 sampai dengan 18 wita. Mellaui rapat ini kami berharap dapat restu, agar pandangan masyarakat terhadap kami berubah, kami bukan balapan liar tapi resmi latihan di suport Pemkab dan DPRD Berau,” Supriyono. (Nht/Adv)