BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Angka kasus Covid 19 di kota Balikpapan kembali meningkat dengan 343 kasus, atau naik menjadi 200 persen sejak 3 minggu terakhir dengan 3 kematian. Menurut Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, sejak 3 minggu terakhir ini telah terjadi peningkatan kasus Covid 19 hingga 343 kasus. Dengan jumlah kematian mencapai 3 orang yakni rata –rata berusia lanjut usia 55 tahun, 60 tahun dan 62 tahun.
“Rata–rata yang meninggal saat terpapar Covid 19 di sertai komorbit, gagal ginjal dan jantung,” ujar Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Julilarti, Senin (31/10/’22).
Andi biasa di sapa Dio mengaku, meskipun telah terjadi peningkatan kasus Covid 19 di kota Balikpapan, namun PPKM level secara resmi dari Inmendagri perhitungan bulanan, masih berada di level 1 dan hingga kini masih menunggu evaluasi. Kendati demikian, berdasarkan website dari kementerian kesehatan menghitung secara harian, kota Balikpapan berada di PPKM Level 2.
Lanjut Andi, wilayah zonasi di Kaltim seperti Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara kembali berada di zona merah kembali.Rata –rata kasus Covid 19 di Balikpapan, 75 persen terbanyak dari kelompok pekerja yang melakukan skrining menggunakan PCR untuk masuk ke lokasi kerja.
“Kasus Covid 19 di kota Balikpapan terbanyak di wilayah Balikpapan Utara 52 kasus, Balikpapan Selatan 42 kasus, Balikpapan Kota 41 kasus, Balikpapan Tengah 25 kasus, Balikpapan Timur 23 kasus dan Balikpapan Barat 19 kasus,” katanya.
Mayoritas warga yang terpapar Covid 19 tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, sehingga hanya menjalani isolasi mandiri (isoman). Sedangkan untuk tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit mencapai 4 persen dan ruang ICU 11 persen.
Andi menambahkan, kasus Covid 19 di kota Balikpapan masih dalam rasio 0,53 atau di bawah 1 persen. Sehingga masih di perbolehkan melakukan pertemuan tatap muka. Oleh karena itu, tim satgas masih memberikan rekomendasi kegiatan kegiatan dengan syarat protokol kesehatan dan juga melakukan booster.(*/db)