SENDAWAR, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menargetkan Festival Hudoq memecahkan rekor pada Museum Rekor Indonesia (Muri) dalam peringatan HUT ke-24 Kubar pada 5 November tahun 2023 mendatang.
Hal itu diterangkan Bupati Kubar FX Yapan usai mengikuti tarian hudoq yang ditampilkan warga suku dayak bahau, dalam rangka memeriahkan HUT ke-23 Kubar di Taman Budaya Sendawar (TBS) Jumat (4/11/2022).
“Setelah melihat kekompakan warga dalam menampilkan tari hudoq di HUT Kubar kali ini. Maka saya optimis target tahun depan dapat terpenuhi dengan pemecahan rekor muri. Dimana dengan adanya 10 kampung di Kecamatan Tering dan Long Iram, warga dayak bahau dapat mengembangkan seni budaya salah satunya adalah hudoq,” kata Yapan.

Selama ini, katanya, rekor Muri yang terpecahkan adalah ketika digelarnya Hudoq Terbanyak di Kabupaten Mahakam Ulu. Sehingga ia yakin dan optimistis tahun depan mampu mencetak rekor Muri karena jumlahnya di atas dari rekor yang dipecahkan oleh Mahulu.
“Pada HUT Kubar berikutnya, agar festival hudoq dikemas dengan baik yang nantinya dapat memecahkan rekor muri. Kita ketahui rekor muri hudoq terbanyak sudah didapat oleh Kabupaten Mahulu. Akan tetapi kita masih punya peluang dengan konsef yang berbeda. Sehingga ada daya tarik tersendiri,” imbuh Yapan.
Ketua Huang Bahau Hinaq Ayaq Bahau Maran (Habama) Kubar, Hermonius Remon mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan penari hudoq warga suku dayak bahau yang tinggal di pesisir bantaran sungai Mahakam diwilayah Kecamatan Tering dan Long Iram.
“Seperti hari ini tadi, target kita hanya 200 penari hudoq yang ditampilkna dari perwakilan 10 Kampung di Kecamatan Tering dan Long Iram. Ternyata yang turut serta menampilkan tari hudoq lebih dari itu. Bahkan diperkirakan sedikitnya 400 peserta yang ikut memeriahkan rangkaian HUT Kubar tahun ini,” jelasnya.
Untuk persiapan tari hudoq pemecah rekor muri pada HUT ke24 Kubar tahun 2023 mendatang. Pihaknya akan mengundang seluruh warga dayak bahau yang ada di Kecamatan Long Iram, yakni Kampung Anah, Long Daliq, Keliwai, Ujoh Halang dan Kelian Luar. Sementara di Kecamatan Tering, dari Kampung Tering Lama, Tering Lama Ulu, Tering Baru, Tukul dan Muyub Aket.
Tarian Hudoq adalah jenis tari topeng yang biasanya tarian ini dilaksanakan saat awal menanam padi. Tidak hanya itu, tari hudoq juga dapat ditampilkan sebagai bentuk memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada masyarakat.
“Adat seni dan budaya ini akan terus kita lestarikan hingga dikenal para generasi penerus kita. Karena melestarikan budaya sebagai identitas kita suku dayak di borneo khususnya Kalimantan,” tukas Remon.
Menurutnya tari hudoq mampu menghipnotis penonton, yang dapat dijadikan salah satu cara untuk mempromosikan budaya. “Sekaligus mengkampanyekan potensi wisata, mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kubar,” harapnya.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina