Deteksi Dini  Secara Serentak Dilakukan di Kelurahan, Guna Mencegah Penyakit Tidak Menular

BALIKPAPAN, Swarakaltlim.com – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang akan jatuh setiap 12 November mendatang. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaksanakan rangkaian kegiatan diantaranya melaksanakan deteksi dini untuk pencegahan penyakit tidak menular.

Menurut  Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty, kegiatan yang di lakukan secara serentak di kelurahan di kota Balikpapan tidak hanya deteksi dini untuk pencegahan penyakit tidak menular, melainkan juga dilakukan pemeriksaan (PTM) dimana dilakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolestrol dan ini gratis dari Pemkot Balikpapan dengan target 3 ribu warga.

“Pemeriksaan ini menjadi penting dan digencarkan, karena setelah pandemi Covid-19 melandai, muncul kembali penyakit hipertensi, diabetes, kanker. Untuk itu,di hari Kesehatan tahun ini , pemerintah segera bersikap,” kata Andi Sri Juliarty kepada media, Sabtu (5/11/’22).

Lanjut Andi,  Puskesmas selain bekerja sama dengan Yayasan Kanker Infonesia (YKI) Kota Balikpapan, juga menjadi pusat penanganan stunting terutama di Puskesmas Klandasan Ilir. Karena masalah kesehatan ini universal namun kita tidak bisa apa-apa kalau tidak sehat.

“Pada hari kesehatan nanti, kami akan melaunching pemberian vaksinasi anti kanker rahim (serviks) pada remaja, ini menjadi vionir kita akan mendahului program kementerian kesehatan yang baru akan mencanangkan tahun depan,” katanya.

Andi menegaskan, untuk pengadaan vaksin melalui  APBD Kota Balikpapan, sedangkan biaya sendiri diakui sangat mahal, satu kali vaksin untuk anti kanker leher rahim bisa Rp 1 juta dan dibutuhkan 2-3 kali vaksinasi.

“Sehingga cukup besar biayanya, kami menyiapkan anggaran Rp 350 juta untuk pengadaan vaksin yang akan mulai dilaksanakan pada 12 November, tetapi itu tidak seberapa dibanding ketika anak remaja perempuan terkena kanker leher rahim,” akunya.

Andi menambahkan, untuk pemberian vaksin leher rahim dilakukan pemilihan, artinya yang beresiko tinggi di dahulukan. “Mudah-mudahan nanti menyambung dari Kementerian Kesehatan tahun depan dalam programnya,” tutupnya(*/tl)

Loading

Bagikan: