Foto Anggota DPRD Berau Sakirman.

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan di Kecamatan Tabalar bukan hal baru, namun hingga saat ini belum ada jalan keluar. Padahal mayoritas masyarakat Tabalar mata pencaharian sehari harinya adalah melaut. Sementara kebutuhan BBM nelayan untuk melaut itu belum terpenuhi, karena itu besar harapan Dewan segera ada solusi.
Mengungkapkan hal itu Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau Sakirman, saat menghadiri kegiatan musyawarah rencana pembangunana (musrenbang) di Kecamatan Tabalar baru baru ini.
“Sebenarnya untuk jangka pendek ada solusi, yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di TPI Sambaliung juga di Tubaan. Kalau kedua SPBD itu bisa menyuplai kebutuhan BBM nelayan yang ada di Kecamatan Tabalar, pasti para nelayan di Tabalar tidak kelimpungan menyikapi kebutuhan BBM saat melaut,” kata Wakil Rakyat asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Sejauh ini sepengetahuan dirinya, SPBN di Tubaan di fokuskan untuk sektor pertanian, kenapa tidak turut mendistribusikan BBM jenis solar nya kepada nelayan di Kecamatan Tabalar.
“Kalau berbicara solusi jangka panjang, yaitu SPBN harus tersedia di Kecamatan Tabalar. Syukurnya hal itu saat ini proses perijinan, mudah mudahan tidak ada kendala maka SPBN segera hadir di Tabalar dan bisa menyikapi kebutuhan para Nelayan juga masyarakat di sektor lainnya,” tutur Sekretaris Fraksi PKS di DPRD Berau itu.
Juga menurutnya, penambahan kuota BBM jenis bio solar untuk SPBU dan SPBN di penuhi. Karena kalau tidak kunjung ditambah maka bukan jalan keluar baik bagi para nelayan maupun masyarakat umumnya. “Karena itu besar harapan kami, nantinya SPBN di Tabalar tersedia,dan kuota bio solar dipenuhi penambahan diajukan,” papar Sakirman. (Adv/Nht/Asti)