SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemprov Kaltim diakhir kepemimpinan Gubernur dan Wagub Isran-Hadi memandang serius penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi pada hewan, khususnya Sapi. Untuk itu, tahun ini, sesuai Rapat Pimpinan (Rapim) yang dipimpin Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menegaskan, agar kondisi tersebut betul-betul diperhatikan.
Apalagi, Kaltim dipastikan sudah masuk Zero Case. Artinya, sudah tidak ada kasus mengarah ke PMK.
“Memang, kita sudah masuk Zero Case, tapi kewaspadaan penting dilakukan. Karena itu, pengendalian PMK harus dilakukan, khususnya tahun ini,” ucap Isran Noor baru-baru ini ketika Rapim bersama Sekda Provinsi Kaltim dan Kepala Perangkat Daerah atau OPD Pemprov Kaltim.
Isran mengungkapkan, sesuai laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim dan BPKAD Kaltim, ada kurang lebih anggaran dialokasikan tahun ini mencapai Rp2.744.401.500,- atau Rp2,7 miliar dengan tujuan Pengendalian Penyakit Mulut dan kuku (PMK).
Isran menjelaskan, 2022 Kaltim mendapatkan dosis vaksin PMK sebanyak 74.800 dosis dan telah terealisasi 80 persen.
“Untuk itu, saya minta ini harus dikendalikan dengan maksimal sesuai anggaran yang tersedia,” pesannya.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Fahmi Himawan menjelaskan, alokasi Rp2,7 miliar itu akan diperuntukan, melaksanakan fasilitas pendukung optimalisasi reproduksi, penandaan hewan dan Vaksinasi PMK berupa Gangway dan Kandang Jepit.
Kemudian, pengadaan hijauan pakan ternak dalam rangka penguat kondisi ternak terdampak PMK di sejumlah titik di Kaltim.
Pendampingan dan pengawalan kegiatan penandaan dan pendataan hewan terdampak PMK. Pengadaan sarana penunjang kegiatan Vaksinasi PKM di lapangan. Belanja Obat-obatan dan vitamin. Edukasi PMK ke kelompok ternak dan lain-lain. Terakhir pemberian kompensasi dan bantuan dalam keadaan tertentu darurat PMK.
“Yang jelas, pada 2023 tetap dilaksanakan vaksinasi secara berkelanjutan. Dengan tujuan untuk membentuk kekebalan individual hewan ternak. Harapannya herd immunity tahun ini dapat tercapai 80 persen,” jelas Fahmi Himawan.( (adv-diskominfo kaltim/adpimprov/aya/dho)