BOGOR, Swarakaltim.com – Melalui peluncuran hasil temuan perkembangan narasi dan polarisasi isu dalam kebijakan transisi energi berkeadilan di Indonesia, maka diperlukan dukungan generasi muda untuk juga mengetahui bagaimana mengimplementasikan transisi energi.
Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni ketika sebagai narasumber di forum tersebut menjelaskan, untuk urusan transisi energi memang biasa dilakukan oleh koorporasi atau pemerintah.
Selanjutnya, di mana peran generasi muda mendukung itu. Maka, generasi muda wajib terlibat langsung dalam implementasi transisi energi, baik se Indonesia maupun di Kaltim.
“Ini yang menjadi tugas pemerintah untuk mengajak generasi muda. Agar, bisa menginformasikan bahwa transisi energi di Kaltim yang kini menjadi hulunya, yaitu energi yang tak terbarukan,” ucap Sri Wahyuni di Hotel Swiss-Belinn Bogor, Jumat 8 Desember 2023.
“Isu transisi energi ini memang hanya general di kalangan generasi muda. Jika memang ada kajian untuk Kaltim. Tentu, Pemprov ingin tahu. Bagaimana masyarakat Kaltim memahami transisi energi,” jelas Sri.
Menurut Sri, apabila ada gambar dari kajian tersebut. Pastinya akan baik juga bagi pemerintah daerah. Misal, bagaimana sikap dari anak-anak muda Kaltim dibandingkan secara nasional. Ketika, mengetahui transisi energi. Apakah generasi muda pro atau tidak terhadap implementasi transisi energi.
Artinya, wujud generasi muda pro terhadap transisi energi itu seperti apa. Tentu, kondisi tersebut harus dipahami bersama.
“Mungkin kita bisa petakan, mana generasi muda yang pro dengan transisi energi itu. Contohnya, apakah hemat energi bagian dari implementasi transisi energi. Misal, seberapa besar generasi muda, baik yang sudah berkeluarga maupun belum, menggunakan pabrik transport,” ungkapnya.
Dari penggunaan pabrik transport tersebut, sambung Sri, jika di kota besar seperti Jakarta semakin masif penggunaannya. Bagaimana di daerah. Apakah satu keluarga empat kendaraan roda empat atau satu.
Karena itu, isu tersebut juga bagian dari transisi energi melalui pabrik transport. Terpenting lagi adalah, bagaimana generasi muda bisa hemat energi.
“Selanjutnya, bagaimana orkestrasi transisi energi di Negara ini. Harusnya, sudah dikampanyekan sejak dini. Jangankan jajaran pemerintah, generasi muda pun tak mengetahuinya. Makanya, orkestrasinya harus jelas dalam pengembangan transisi energi ini,” pesannya. (adv-diskominfo kaltim/adpimprov/aya/dho)