TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Dampak positif sangat dirasakan masyarakat Kabupaten Berau, khususnya yang telah menerima manfaat dari adanya kegiatan bakti sosial (Baksos) operasi katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan gratis diselenggarakan atas kolaborasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, Perdami Kaltim-Kaltara, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kesehatan, Kodim 0902/Berau, RSUD dr. Abdul Rivai Berau, dan Rumah Sehat Baznas Berau.
Karena melalui baksos tersebut harapan baru bagi warga yang menerima manfaat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik kedepannya. Terutama mata, karena merupakan jendela dunia. Oleh sebab itu kesehatan mata sangat penting untuk diperhatikan apalagi fungsinya sangat vital dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Namun, bagi banyak orang, terutama yang sudah lansia, salah satu penyakit mata yakni katarak menjadi ancaman. Katarak menyebabkan lensa mata menjadi keruh dan berkabut, yang berdampak ke penglihatan penderitanya menjadi kabur. Apabila tidak segera disikapi maka salah satu anggota tubuh tersebut yakni mata tidak dapat berfungsi maksimal.
Hal itu yang dialami pria asal Merancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur Sahran yang meskipun telah berusia 70 tahun namun masih aktif bekerja dengan berkebun, dan memancing di laut. Namun, katarak menghalangi Sahran menjalani pekerjaannya seperti biasa. Karena katarak yang dideritanya sejak dua tahun terakhir bukan hanya mengganggu penglihatan, tetapi juga membatasi kemampuan Sahran dalam beraktivitas.
Menurut Sahran, sebelum operasi, mata kiri beliau bisa melihat sekitar 75 persen, tapi mata kanan sudah sangat buram. Bahkan dirinya tidak bisa mengenali orang dari kejauhan, hanya bayangan saja.
“Susah sekali ketika mau membuka ikan, memasang pancing, cari umpan karena mata saya sebelah kanan sangat susah untuk melihat dengan jelas. Jadi saya cuma bisa mengandalkan satu mata saya,” ungkap Sahran.
Meskipun ia menyadari kemampuan penglihatannya semakin menurun, Sahran belum menjalani pengobatan. Selain karena keterbatasan biaya, kataraknya pada saat itu belum siap untuk dioperasi. Namun harapan menghampiri dirinya, dimana saat anaknya Rahman, mendengar kabar tentang Baksos, salah satu bantuan diberikan adalah operasi katarak.
Sehingganya pada 18 Januari lalu, Sahran datang bersama ratusan pasien lainnya untuk mengikuti screening operasi katarak. Setelah mengikuti rangkaian screening, ia kemudian dijadwalkan untuk mengikuti operasi katarak pada tanggal 25 Januari 2025 bersama dengan pasien lainnya yang juga lolos screening. Proses operasi berjalan cepat dan lancar. Sahran yang awalnya khawatir, justru merasa lega setelah operasi.
“Aku ini geli, kiraku sakit, ternyata tidak sakit. Beberapa hari setelah operasi penglihatan saya perlahan lebih jernih daripada sebelumnya. Banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang menyelenggarakan bantuan ini, tanpa ada biaya apapun” ucap Sahran sambil tersenyum.
Kini, Sahran sedang dalam masa pemulihan. Bagi Sahran, operasi katarak ini merupakan harapan baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Ia berharap, semoga program ini terus berlanjut dan semakin banyak warga yang terbantu.
Senada dengan itu, Rahman yang merupakan putra dari Sahran juga merasa sangat bersyukur dengan adanya program baksos tersebut.
“Bantuan yang ada merupakan anugerah terindah diawal tahun 2025 bagi bapak kami. Karena itu, begitu tahu ada program baksos operasi katarak, kami langsung mendaftarkan bapak untuk operasi katarak. Kami berharap dengan operasi tersebut, penglihatan bapak bisa membaik dan beliau bisa tetap beraktivitas dengan baik,” ujar Rahman
“Kebetulan lagi proses pendaftaran hingga operasi sangat mudah, kami juga didampingi oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini karena dapat mengurangi biaya jika dilakukan secara mandiri. Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan,” kata Rahman.
Luar biasanya dari program baksos itu, dimana proses dari pendaftaran hingga operasi sangat mudah, penderita termasuk keluarga yang mendampingi tidak khawatir karena setiap tahapan proses didampingi tenaga kesehatan dari puskesmas. Selain itu, dari adanya operasi katarak gratis tersebut sangat membantu meringankan dalam hal biaya.
“Terima kasih atas bantuannya dari PT Berau Coal, Yayasan Buddha Tzu Chi, Pemerintah Daerah, Tenaga Kesehatan dan pihak-pihak lainnya yang telah mendukung kegiatan tersebut sehingga membantu ratusan warga Bumi Batiwakkal Berau. Kedepan sangat kami harapkan kembali digelar dan jumlah penderita diterima untuk dibantu semakin banyak,” ucapnya.
Berlangsung lancar dan suksesnya program bakti sosial operasi katarak, hernia, bibir sumbing, dan benjolan gratis tersebut menjadi bukti bahwa kolaborasi dari berbagai pihak dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. (Nht)