TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Menurut Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, Sakirman, sejauh ini berdasarkan pantaun dirinya dilapangan, masyarakat yang serius dalam berternak sapi dan kambing belum terlihat.
“Maksud saya, belum ditemukan pelaku usaha yang benar-benar fokus dan konsisten dalam pengembangan peternakan, baik dari sisi penggemukan maupun pengembangbiakan hewan ternak kedua komoditas tersebut,” katanya dalam perjumpaan di kantor DPRD jalan Gatot Subroto, Tanjung Redeb baru baru ini.
Kalau para Peternak di Berau ini konsen secara bisnis tentu sangat menjanjikan. Sebab sejauh ini perhatian Pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis ke Peternak cukup hangat. Dimana bantuan dan pendampingan dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) terhadap kelompok-kelompok peternak local terus direalisasikan.
“Apakah hal tersebut menjadikan para peternak mayoritas masih bergantung pada Pemerintah daerah. Memang bantuan dan pendampingan diberikan untuk perkelompok, namun kalau memang ada kemauan pasti terbuka jalan menjadikan sektor peternakan bisnis pribadi,” papar Sakirman.
Melalui pengelolaan peternakan secara kelompok juga menjanjikan apabila dikelola secara profesional dan kerja tim yang solid dijadikan bisnis, pasti akan lebih membuka peluang percepatan peningkatan perekonomian masyarakat. Terutama pada peternakan sapi. Dengan manajemen yang baik, Sakirman optimistis bahwa peternakan dapat menjadi alternatif usaha yang menguntungkan bagi masyarakat yang memiliki modal, namun belum memiliki bisnis yang jelas.
“Tinggal, bagaimana peran aktif dari DTPHP dalam hal pengawasan di lapangan agar kelompok masyarakat peternak mendapatkan pendampingan yang maksimal, serta mencegah terjadinya penyakit pada ternak. Kita ingin peternakan di daerah kita sehat dan berhasil, supaya peternak juga semangat,” tambah Dewan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lembaga Legeslatif Berau itu.
Menunjang sektor peternakan, meskipung belum banyak pengusaha mandiri di sektor tersebut di Berau, perlu ada pemetaan wilayah yang cocok untuk dijadikan sentra peternakan, sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan dan daging di Kabupaten Berau. Karena tidak semua wilayah cocok untuk aktivitas peternakan, disebabkan beberapa aspek penting, seperti ketersediaan pakan, air, dan kondisi lingkungan. (Adv/Nht/*)
