Dinsos Kaltim Genjot Tiga Strategi Tekan Kemiskinan

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat langkah strategis dalam upaya menekan angka kemiskinan di Benua Etan. Tidak hanya mengandalkan program Sekolah Rakyat, Dinsos Kaltim juga mengimplementasikan tiga pendekatan utama yang dinilai efektif untuk menurunkan angka penduduk miskin secara berkelanjutan.

Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa strategi tersebut meliputi pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan perbaikan lingkungan permukiman yang tidak layak huni. Ketiga pendekatan ini telah mulai dijalankan secara bertahap oleh pihaknya.

“Memang ada beberapa pendekatan untuk mengatasi kemiskinan. Paling tidak ada tiga pendekatan yang kami lakukan. Pertama, mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin melalui bantuan-bantuan sosial, baik langsung maupun dalam bentuk sembako,” kata Ishak usai mengahadi rapat kerja bersama Komisi IV DPRD Kaltim, di Ballroom Novotel Balikpapan, Jumat (11/7/2025).

Langkah ini, lanjutnya, diharapkan dapat membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan dasar tanpa membebani keuangan mereka. Sehingga, dana yang semula digunakan untuk pangan bisa dialihkan ke kebutuhan lain yang produktif.

Pendekatan kedua adalah dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program pemberdayaan ekonomi. Dinsos memberikan bantuan usaha bagi keluarga kurang mampu agar mereka dapat membuka dan mengembangkan usaha mandiri.

“Bantuan usaha ekonomi ini kami dampingi secara berkelanjutan agar usahanya bisa bertahan, berkembang, dan bahkan bisa mengangkat mereka keluar dari kemiskinan. Harapannya, mereka tidak lagi bergantung pada bantuan sosial,” ujar Ishak.

Ia menegaskan bahwa pendekatan berbasis pemberdayaan mulai menggantikan pola bantuan konsumtif. Pemerintah kini mendorong keluarga miskin agar lebih mandiri dan mampu menciptakan kemandirian ekonomi dalam lingkup rumah tangga.

Strategi ketiga yang dijalankan bersifat lintas sektor, khususnya bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum. Fokus utamanya adalah memperbaiki kawasan kumuh dan tidak layak huni, termasuk menyediakan akses air bersih dan sanitasi layak.

“Kalau tidak ada air bersih dan jamban, masyarakat di kawasan itu akan terus dianggap miskin karena faktor lingkungan yang tidak mendukung. Maka, ini juga harus ditangani sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan,” terangnya.

Ishak juga menyampaikan bahwa Dinsos turut membantu pembiayaan pendidikan melalui bantuan tunai seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan ini bersifat meringankan beban pengeluaran agar keluarga miskin tetap bisa menyekolahkan anak-anaknya.

“Kami minta bantuan informasi juga kepada masyarakat agar bisa menyambut baik peluang seperti Sekolah Rakyat. Jangan takut melepas anaknya untuk belajar di asrama, karena sekolah itu justru membentuk kepemimpinan dan potensi anak,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinsos Kaltim, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi pada 2024, yakni mencapai 59 ribu jiwa atau setara 7,28 persen dari total penduduknya.

Sementara itu, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), meski memiliki jumlah penduduk miskin hanya 2.900 jiwa, justru mencatatkan persentase kemiskinan tertinggi di Kaltim, yakni sebesar 10,75 persen.

Ishak menilai angka-angka tersebut menunjukkan bahwa penanganan kemiskinan tidak hanya berbasis jumlah absolut, tetapi juga harus mempertimbangkan rasio dan kualitas penanganannya sesuai kondisi wilayah masing-masing.

“Setiap daerah punya tantangan berbeda. Maka program kami pun menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan lokal, termasuk bagi daerah seperti Mahulu yang sulit dijangkau namun angka kemiskinannya tinggi,” tegasnya.

Ia berharap dengan pelaksanaan tiga pendekatan tersebut secara konsisten, ditambah sinergi lintas sektor, maka angka kemiskinan di Kaltim bisa ditekan secara signifikan dalam waktu beberapa tahun ke depan.

“Mari kita bersama-sama membangun semangat agar keluarga miskin tidak takut bermimpi dan bergerak untuk lepas dari belenggu kemiskinan. Kita bisa, dan itu harus dimulai sekarang,” tutupnya.(DHV)

Loading

Bagikan: