SAMARINDA, Swarakaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud memberikan arahan kepada pelaku jasa konstruksi dalam forum yang digelar di Lamin Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (3/8/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan tiga aspek penting yang perlu menjadi perhatian.
Pertama, terkait sertifikasi. Rudy menyebut jumlah tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikat masih minim dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hanya 35.000 tenaga yang telah bersertifikat, sementara data Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi mencatat 17.000 tenaga.
“Masih banyak sekali peserta yang gugur untuk mendapatkan sertifikasi. Tentu ini menjadi perhatian. Tren ke depan bisa menunjukkan peningkatan permintaan pada jasa konstruksi yang menuntut kita untuk semakin profesional, adaptif dan inovatif,” kata Rudy.
Kedua, pembangunan infrastruktur digital. Rudy menegaskan pembangunan tidak hanya bisa mengandalkan infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, tetapi konektivitas digital juga harus diperkuat agar mendukung ekosistem ekonomi digital yang lebih maju.
Menurut Rudy, prasyarat utama infrastruktur digital adalah ketersediaan listrik. Namun, ia menyoroti masih adanya desa yang belum terjangkau jaringan listrik.
“Masih ada 109 desa di Kalimantan Timur yang belum teraliri listrik dengan baik. Masih ada 109, alasan yang utama adalah karena tidak ada infrastruktur jalan untuk membawa tiang listrik ke dalam desa-desa kita yang terisolir,” bebernya.
Dalam arahannya, Rudy juga menekankan bahwa hambatan di lapangan tidak boleh menyurutkan semangat pelaku usaha konstruksi.
“Tentu ini menjadi problem tetapi yakinlah seorang pengusaha itu bahwa masalah itu adalah masalah,” ucapnya.
Ketiga, Rudy meminta jasa konstruksi menerapkan prinsip Autobos, yakni On Time, On Budget, dan On Delivery dalam setiap pelaksanaan proyek. Menurutnya, prinsip tersebut menjadi kunci dalam menjaga kualitas, kredibilitas, dan kepercayaan publik terhadap pembangunan di Kaltim.
Rudy menambahkan, forum ini diharapkan mampu melahirkan gagasan konkret sekaligus memperkuat integritas dan profesionalisme para pelaku jasa konstruksi di Kaltim.
Ia menegaskan, dengan profesionalisme, transparansi, dan daya saing tinggi, sektor jasa konstruksi diharapkan dapat mendukung pembangunan daerah secara sehat dan berkelanjutan.(DHV)