Disdikbud Dorong Literasi Sejarah Lewat Lomba Penulisan Budaya Samarinda

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda resmi mengumumkan para pemenang Lomba Penulisan Sejarah dan Kebudayaan Kota Samarinda Tahun 2025. Pengumuman ini menjadi penutup rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak April lalu, dengan tujuan meningkatkan literasi sejarah dan budaya di Kota Tepian.

Kompetisi tersebut diikuti puluhan peserta dari beragam latar belakang, mulai dari peneliti, dosen, guru, mahasiswa, sastrawan, pelaku kebudayaan, hingga masyarakat umum. Seluruh karya melalui tahapan seleksi, verifikasi, hingga wawancara yang ketat sebelum menentukan finalis terbaik.

Dari hasil penjurian, terpilih lima besar finalis pada masing-masing kategori, yakni Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Karya Tulis Populer (KTP). Proses penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari sejarawan, budayawan, dan akademisi berpengalaman.

Rangkaian lomba sendiri berlangsung cukup panjang. Diawali dengan workshop penulisan pada April, peserta kemudian menyusun karya mereka hingga batas pengumpulan di bulan Juli–Agustus. Seluruh naskah dinilai sepanjang September, sebelum hasil akhir diumumkan.

Adapun pemenang kategori Karya Tulis Populer (KTP) adalah: 1. Fajar Alam, 2. Rauhiyatul Jannah, 3. Bintang Aulia Wijaya, 4. Inni Indarpuri, dan 5. Sundari Hatta. Untuk kategori Karya Tulis Ilmiah (KTI) diraih oleh: 1. Fendy Suhartanto, 2. Pontjowulan, 3. Ramadhan S. Pernyata, 4. Faisal Syamsuddin, dan 5. Arsinah Sadar.

Para pemenang berhak atas sertifikat, trofi, serta uang pembinaan. Sementara itu, acara penyerahan hadiah akan diumumkan lebih lanjut oleh panitia penyelenggara.

Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengapresiasi kontribusi seluruh peserta yang telah ambil bagian dalam lomba ini. Ia menegaskan kegiatan tersebut tidak hanya sebagai ajang kompetisi, melainkan sarana penting untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap sejarah dan kebudayaan lokal.

“Harapannya, karya-karya ini bisa menjadi referensi berharga serta inspirasi bagi masyarakat untuk terus menggali kekayaan budaya Samarinda,” ungkapnya.

Kepala Bidang Kebudayaan, Barlin Hady Kesuma, menambahkan lomba ini memberi ruang bagi para penulis untuk memperkaya literasi sejarah dan budaya lokal yang masih terbatas. Menurutnya, kendala sering kali bukan pada minat baca, melainkan kurangnya bahan bacaan yang variatif.

“Sering kali bukan minat baca yang rendah, melainkan bahan bacaan yang kurang beragam. Melalui kegiatan ini kami ingin mendorong lebih banyak penulis untuk menghasilkan karya bermutu, sehingga sejarah dan budaya Samarinda semakin dikenal dan menjadi identitas yang membanggakan,” jelasnya.

Barlin memastikan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan Pemkot Samarinda, sejalan dengan pembangunan peradaban yang berakar pada pemahaman sejarah dan budaya daerah.(DHV)

www.swarakaltim.com @2024