SAMARINDA, Swarakaltim.com – Tiga tahun ke depan akan menjadi masa penting bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Pemerintah pusat telah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan resmi berstatus sebagai Ibu Kota Politik Indonesia pada 2028, sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa penetapan tersebut tidak bisa hanya dipandang sebagai pemindahan pusat pemerintahan. Ia menyebut, kehadiran IKN akan membawa arus perubahan besar di bidang sosial, budaya, hingga ekonomi, yang menuntut kesiapan seluruh masyarakat lokal.
“Kalau kita tidak siap, bisa jadi kita hanya jadi penonton. Mental kita harus ditempa sejak sekarang. Tahun 2028 bukan lagi lama, kita harus siap bersaing dengan masyarakat dari seluruh Nusantara bahkan dunia,” kata Rudy, Senin (22/9/2025).
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menekankan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi pekerjaan utama dalam menyongsong status baru IKN. Konektivitas transportasi, menurutnya, harus segera dirampungkan agar Kaltim benar-benar siap menjadi pintu gerbang ibu kota negara.
“Bandara Sepinggan sudah dalam tahap pembenahan, termasuk fasilitas VIP untuk menyambut tamu negara. Jalan akses dari Kilometer 38 menuju Petung juga kita siapkan, ditambah jalur Sotek-Bongan yang dirancang menjadi super hub penghubung kabupaten sekitar,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain bandara dan jalan, penataan transportasi perkotaan hingga jaringan logistik juga termasuk dalam agenda prioritas. Waktu yang tersisa, yakni tiga tahun, disebut harus digunakan secara efisien.
Penetapan IKN sebagai pusat politik Indonesia akan menempatkan Kaltim dalam sorotan nasional. Pemerintah provinsi pun menekankan bahwa pembangunan tidak boleh berhenti pada aspek fisik semata, tetapi juga harus mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tantangan terbesar, menurut Pemprov Kaltim, adalah memastikan masyarakat lokal mampu beradaptasi, bersaing, sekaligus ikut berperan dalam dinamika baru ibu kota negara.
“Insyaallah kalau mental kita siap, infrastruktur kita beres, dan masyarakat kita mau berdaya saing, maka kehadiran IKN bukan ancaman, tapi peluang besar bagi Kalimantan Timur,” pungkas Rudy.(DHV)