Pemberdayaan Istri Nelayan Melalui Inovasi Pangan Fungsional dan Nutrasetikal

SAMARINDA,Swarakaltim.com — Kelompok istri nelayan di Kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang, mendapatkan pembekalan keterampilan baru dalam pengolahan hasil dan limbah tambak menjadi produk pangan fungsional dan nutrasetikal, Sabtu (26/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Dr. Putri Anggreini, S.Farm., M.Farm., Apt., dosen Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, dan didanai oleh DPPM BIMA KEMENDIKTIRISTEK tahun 2025 melalui kontrak No: 596/UN17.L1/HK/2025.

Kegiatan bertema Pemberdayaan Kelompok Istri Nelayan di Kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang melalui Inovasi Produk Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Berbasis Hasil dan Limbah Tambak ini menyasar kelompok ibu-ibu nelayan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi keluarga sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal. Kegiatan ini berisi tentang penyuluhan kesehatan dan pemaparan materi oleh tim dosen dan mahasiswa.

Salah satu fokus utama dalam sosialisasi adalah pengenalan manfaat kesehatan dan potensi ekonomi dari dua produk unggulan, yakni kaldu kepala udang dan nugget ikan bandeng. Kaldu kepala udang diketahui kaya akan kolagen dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan kulit, sendi, dan sistem imun tubuh.

Sementara itu, nugget ikan bandeng mengandung protein berkualitas tinggi dan asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan jantung. Di samping manfaat kesehatannya, kedua produk ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan sebelumnya kerap dianggap sebagai limbah tanpa nilai jual. Dengan inovasi ini, para istri nelayan diajak untuk mengubah pandangan, dari hanya sebagai pengguna menjadi produsen yang mampu menciptakan produk bernilai jual tinggi dan berkelanjutan.

Workshop ini dikemas secara sistematis dengan materi edukatif dan evaluasi melalui pretest dan posttest. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga dan tokoh setempat, termasuk Lurah, Ketua RT, dan Ketua Kelompok Ibu-Ibu Nelayan. Pengabdian ini diharapkan menjadi awal dari lahirnya produk pangan lokal bernilai ekonomi tinggi yang berkelanjutan, serta mendorong kemandirian ekonomi perempuan pesisir.(*)

www.swarakaltim.com @2024