SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sampah harian Samarinda yang mencapai 615 ton dinilai sebagai potensi besar untuk diolah menjadi energi dan produk ramah lingkungan. DPRD Samarinda mendorong paradigma baru pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyebut limbah organik dapat dimanfaatkan lebih luas.
“Pemanfaatan limbah organik bisa menjadi sumber energi metana, bahan baku insinerator, hingga pupuk alami. Artinya, limbah memiliki nilai ganda bagi kota,” ujarnya.
Menurutnya, paradigma ini bisa mengurangi ketergantungan pada TPA dan menekan dampak pencemaran lingkungan.
Deni menegaskan program ini harus masuk ke dalam strategi jangka panjang.
“Program ini bagian dari strategi jangka panjang Samarinda menuju kota zero waste dan berkelanjutan,” katanya.
Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera menyusun kajian terkait efektivitas serta keamanan sistem pengolahan limbah organik di Samarinda.
Selain dukungan pemerintah, kolaborasi dengan perguruan tinggi dan sektor industri juga diperlukan untuk pengembangan teknologi yang lebih efisien.
Deni menambahkan, partisipasi masyarakat tidak boleh diabaikan.
“Partisipasi masyarakat juga penting, terutama dalam memilah sampah organik dari rumah tangga agar program ini berhasil,” tegasnya.
Dengan dukungan multipihak, DPRD Samarinda yakin pengelolaan sampah bisa menjadi solusi lingkungan sekaligus peluang ekonomi baru.(DHV)