BONTANG,Swarakaltim.com — Tiga puluh anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bontang Baru Bersinar mengikuti pelatihan terpadu “Pembuatan Desain Kemasan Produk yang Menarik Menggunakan Canva” serta “Pelatihan Perizinan PIRT” di Gedung PKK Kelurahan Bontang Baru, Sabtu (11/10).
Kegiatan ini digelar oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman yang beranggotakan Karera Aryatika, S.Gz., M.Gizi; Jamil Anshory, S.KM., M.Si; dan Dr. Junaidin, S.E., M.Si. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat daya saing produk pangan unggulan berbasis mangrove (Sonneratia ovata) sebagai andalan oleh-oleh kawasan wisata Mangrove Bontang Park.
Pelatihan dibuka dengan sesi praktik desain kemasan yang dipandu oleh ibu Ummi Khuzaimah, S.Gz., M.Si. Peserta mempelajari prinsip kemasan efektif dengan identitas merek yang konsisten, hierarki informasi yang jelas, dan kepatuhan label pangan serta mengaplikasikannya langsung di Canva untuk menghasilkan draf label siap pakai.
Sesi ini menekankan elemen wajib pada kemasan seperti nama produk, komposisi, berat bersih, tanggal kedaluwarsa, nomor izin edar jika sudah terbit, alamat produsen, dan kanal kontak/penjualan.
Berikutnya, bapak Fahrul Rozi, S.Gz., M.Si. membahas Perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) secara runtut untuk pemenuhan persyaratan keamanan pangan, kelengkapan administrasi, alur pengajuan melalui layanan perizinan yang berlaku, hingga pembinaan pasca-izin. Peserta difasilitasi menyusun berkas awal PIRT, termasuk rancangan label yang sesuai ketentuan agar proses pengajuan dapat segera dilaksanakan setelah pelatihan.
Kegiatan ini berada di bawah payung program “Pemberdayaan Desa Wisata Hutan Tropis Lembab Berbasis Green Economy yang Terimplementasi dalam Pengelolaan Produk Makanan Unggulan Berbahan Tanaman Mangrove (Sonneratia ovata) untuk Mewujudkan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Berkelanjutan di Mangrove Bontang Park, Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara.” Fokusnya adalah mengakselerasi UMKM wisata agar mampu menghadirkan produk yang menarik, aman, patuh regulasi, dan berkelanjutan, sekaligus menguatkan identitas destinasi melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara bertanggung jawab.
Menurut panitia, penguatan kemasan dan legalitas adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Kemasan yang profesional meningkatkan visibilitas dan kepercayaan konsumen terutama wisatawan, sedangkan PIRT memastikan standar keamanan pangan dan membuka akses pasar yang lebih luas, baik di gerai oleh-oleh maupun kanal penjualan digital. Dampak yang ditargetkan dalam jangka menengah meliputi standarisasi kemasan, peningkatan higienitas proses produksi, penguatan citra merek berbasis mangrove, dan tumbuhnya jejaring pemasaran kolaboratif di tingkat kelurahan.
Program ini memperoleh pendanaan Hibah Kemenristekdikti melalui Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, berdasarkan kontrak induk nomor 293/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025 dan kontrak turunan nomor 1613/UN17.L1/HK/2025. Dukungan ini memungkinkan pelatihan dirancang komprehensif: dari perancangan visual, pendampingan penyusunan dokumen izin, hingga rencana tindak lanjut pasca-pelatihan bersama pemangku kepentingan terkait.
Menutup kegiatan, panitia melakukan kurasi draf kemasan peserta dan menyusun daftar rencana tindak lanjut (RTL) untuk pendampingan pengajuan PIRT. Dengan kombinasi keunikan bahan baku lokal mangrove, kemasan yang komunikatif, dan legalitas yang kuat, Pokdarwis Bontang Baru Bersinar diharapkan mampu menghadirkan produk oleh-oleh yang menjadi wajah baru ekowisata Bontang yang berdaya saing, aman dikonsumsi, dan berkontribusi pada ekonomi hijau di tingkat komunitas.(*)