Sempat Tersangkut Jaring Ikan, 4 Jenasah Mengapung Setelah Lepas Dari Jeratan Jaring

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Pasca insiden karamnya kapal nelayan KM Mina Maritim yang menenggelamkan awak kapalnya sehingga 6 diantaranya dinyatakan hilang, akhirnya 4 diantaranya ditemukan oleh tim gabungan. Keempat korban yang ditemukan sudah mulai membusuk akibat tersangkut oleh jarring yang tenggelam dan bercampur dengan nelayan lainya, sehingga mereka terjebak didalam air.
Menurut penjelasan dari Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat mengatakan, pada hari Rabu (29/10/2025) tim SAR gabungan menemukan korban kedua sekitar pukul 19.40 Wita. Tiga jam kemudian tim kembali menemukan korban ketiga dalam kondisi meninggal.
Pencarian dilanjutkan pada Kamis (30/10/2025), tim gabungan Kembali menemukan korban keempat dalam kondisi yang sama yakni meninggal dunia. Lokasi penemuan jenazah pun masih di sekitar titik kapal yang dilaporkan tenggelam.
“Saat ditemukan korban pun di kedalaman yang sama dengan korban lainya, dengan posisi terjerat jaring ikan. ‎Dari hasil observasi tim di lapangan, jenazah diduga sempat terjebak di dalam jaring kapal sebelum akhirnya terlepas dan mengapung ke permukaan, “terang Nofian.
‎Nofian juga menjelaskan, jika operasi pencarian korban nelayan yang hilang tersebut ini turut melibatkan berbagai unsur gabungan, antara lain Direktorat Operasi Basarnas, Basarnas Special Group, Basarnas Balikpapan, TNI AL, Ditpolairud Polda Kaltim, BPBD Berau, PMI, Pemerintah Daerah, serta nelayan setempat.
“Hari Rabu itu informasi awal ditemukanya jenazah juga merupakan laporan dari nelayan setempat, kami langsung meluncur dan mengevakuasi jenazah ke Posko dermaga Talisayan dan dibawa menuju RS Pratama Talisayan untuk penanganan lebih lanjut, “imbuhnya.
Dalam pencarian tersebut, tim dibagi dalam beberapa sektor yaitu Sektor Pertama, Personil Basarnas Special Groups difokuskan untuk melakukan penyelaman di sekitar lokasi kapal tenggelam. Sektor Kedua melibatkan sepuluh unit kapal nelayan untuk penyisiran di perairan sekitar. Sementara Sektor Ketiga dan Keempat, dilakukan oleh Speed Boat Ditpolairud Polda Kaltim serta Pos AL Teluk Sulaiman, yang memperluas area pencarian hingga mencapai batas selatan perairan Berau.
“Kami berupaya memperluas areal pencarian di area seluas 3.660 mile persegi dan penyelaman pada titik karamnya kapal. Bahkan tim kami harus bolak balik naik kepermukaan karena Ganti oksigen sebelum Kembali menyelam, “pungkas Vofian. (Nht/Bin).

www.swarakaltim.com @2024