BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Intensitas hujan yang meningkat belakangan ini mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan memperkuat upaya sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat.
Tak hanya melalui jalur resmi pemerintahan, BPBD juga menggandeng media massa, untuk bersama-sama membangun kesadaran publik terhadap potensi bencana.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menuturkan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam meminimalisasi dampak bencana, terutama di wilayah yang rawan longsor dan banjir. Karena itu, BPBD tidak bisa bekerja sendiri perlu dukungan media dan partisipasi aktif warga.
“Kami sangat berharap dukungan teman-teman media untuk ikut menyebarkan informasi dan imbauan tentang potensi bencana. Sosialisasi yang luas sangat membantu agar masyarakat bisa lebih siap dan risiko bencana bisa ditekan,” ujar Usman, saat dikonfirmasi pada hari Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, masih banyak warga yang belum memahami pentingnya langkah antisipatif. Misalnya, warga di kawasan perbukitan yang tetap bertahan di rumah meski hujan deras dan tanah mulai labil. Padahal, pergerakan tanah bisa terjadi tiba-tiba, terutama saat malam hari.
“Sudah ada contoh kejadian, di mana longsor terjadi saat warga sedang beristirahat dan akhirnya tertimbun. Ini yang kami terus ingatkan agar jika hujan deras turun lama, lebih baik mengungsi sementara,”⁶jelasnya.
Selain itu, BPBD juga memberi perhatian khusus terhadap perilaku anak-anak di wilayah rawan banjir. Usman menyayangkan masih banyak anak yang bermain air saat genangan melanda, tanpa menyadari bahaya arus deras.
“Kami minta orang tua lebih waspada. Kadang anak-anak menganggap banjir itu kesenangan, padahal arus bisa cukup kuat dan membahayakan,”tambahnya.
Usman menyebut, upaya BPBD saat ini tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada pendidikan kebencanaan dan penguatan kesiapsiagaan masyarakat. Melalui pendekatan komunikasi publik, BPBD berupaya agar warga memahami bahwa mitigasi adalah tanggung jawab bersama.
“Masyarakat yang sadar risiko akan lebih siap bertindak. Karena itu, membangun budaya sadar bencana jauh lebih penting daripada sekadar menunggu bencana datang,” tegasnya.
Kolaborasi antara BPBD, media, dan masyarakat, diharapkan Balikpapan semakin tangguh menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang kerap terjadi di akhir tahun.(*/pknop86)