BPBD Balikpapan Perkuat Sistem Komunikasi, Percepat Respon Bencana di Wilayah Pinggiran

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com.                        Di tengah pesatnya perkembangan wilayah dan meluasnya kawasan permukiman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus berupaya memperkuat sistem komunikasi dan koordinasi penanganan bencana.

Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menegaskan bahwa kecepatan respon menjadi tantangan utama, terutama bagi wilayah yang berada cukup jauh dari pusat kota.
“Prinsip kami adalah komunikasi. Begitu ada laporan masuk, tim langsung bergerak, tapi tentu menyesuaikan kondisi. Tidak semua personel bisa langsung turun bersamaan karena harus ada yang tetap siaga di kota,”jelas Usman, ketika dihubungi pada hari Minggu, (2/11/2025).

Menurutnya, pola kerja ini diterapkan agar BPBD tetap siap menangani kejadian bencana di berbagai titik secara bersamaan. Ia mengingatkan pentingnya keseimbangan antara kecepatan respon dan kesiapsiagaan cadangan, agar tidak terjadi kekosongan personel saat bencana lain muncul di waktu bersamaan.
“Kalau semua petugas dikerahkan ke satu lokasi, dan tiba-tiba ada kejadian lain di wilayah kota, itu bisa jadi masalah. Karena itu, kami harus berbagi dan berkoordinasi secara terukur,”ujarnya.

Balikpapan yang kini terus tumbuh dengan banyak kawasan permukiman baru, terutama di wilayah timur dan utara, menghadirkan tantangan tersendiri bagi BPBD dalam hal kecepatan penanganan. Saat ini, jarak antara pusat komando dengan titik-titik rawan di wilayah pinggiran membuat waktu tempuh petugas menjadi lebih panjang.
“Secara rencana, penambahan posko siaga sudah ada untuk wilayah timur dan utara. Hanya saja, lokasi pastinya masih menunggu penunjukan dari pemerintah kota,” terang Usman.

Ia menyebutkan, secara ideal pos pembantu kecil dapat ditempatkan di daerah Gunung Tembak (Balikpapan Timur) dan KM 13 (Balikpapan Utara), agar respon terhadap laporan warga bisa lebih cepat. Sementara untuk Balikpapan Barat, meskipun sudah terdapat dua posko, peningkatan kepadatan penduduk di wilayah ujung juga menjadi pertimbangan penambahan satu pos baru.
“Pengembangan kota membuat jangkauan kerja semakin luas. Kami berharap bisa menambah unit pos pembantu agar respon time semakin cepat,”ujarnya.

Usman juga menyoroti pentingnya peran komunikasi publik yang akurat dalam situasi darurat. Ia mengingatkan para relawan dan masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum pasti atau bersifat memerintah kepada petugas di lapangan.
“Kami sangat terbantu dengan laporan dari masyarakat dan relawan, tapi kami mohon agar informasi disampaikan sesuai fakta di lapangan. Jangan sampai ada yang salah menyampaikan situasi hingga membuat seluruh tim bergerak tanpa koordinasi,” tegasnya.

BPBD Balikpapan terus membangun sistem komunikasi dua arah berbasis pelaporan cepat dan terverifikasi untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif. Dengan dukungan relawan, media, dan masyarakat, lembaga ini berharap respon terhadap setiap kejadian bisa lebih cepat dan tepat sasaran.
“Koordinasi yang solid dan komunikasi yang benar adalah kunci keselamatan bersama. Kami ingin memastikan setiap langkah yang diambil efisien dan tidak menimbulkan risiko tambahan,” tutup Usman.(*/pknop-85)

www.swarakaltim.com @2024