SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sejumlah guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Samarinda mempertanyakan pengurangan jumlah penerima insentif tahap II dan III yang dinilai tidak jelas dasar dan kriterianya. Aspirasi tersebut disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Senin (3/11/25).
Sebelumnya, pada pencairan tahap I, tercatat sebanyak 508 pendidik PAUD menerima insentif. Namun, jumlah tersebut menurun drastis menjadi sekitar 349 penerima pada tahap II dan III.
Kondisi ini disampaikan oleh Penasehat PAUD Kota Samarinda, Heriati, yang mengungkapkan bahwa perubahan jumlah penerima disebabkan adanya regulasi baru yang belum tersosialisasi secara menyeluruh.
“Kami berterima kasih kepada DPRD Samarinda yang sudah menampung dan mendengarkan keluhan kami. Persoalan utama adalah berkurangnya kuota penerima insentif karena ada aturan baru, tetapi sosialisasinya belum sampai dengan baik kepada para pendidik,” ujar Heriati.
Ia menambahkan, insentif yang diterima guru PAUD pada tahap II dan III sebesar Rp700 ribu per bulan. Jumlah tersebut dinilai sangat membantu, mengingat pendapatan dasar guru PAUD masih tergolong rendah, berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp600 ribu per bulan.
“Bagi kami, insentif ini sangat berarti. Banyak yang menggunakannya untuk biaya pendidikan anak atau sewa rumah. Karena itu, kami ingin tahu alasan jelas di balik pengurangan penerima,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut, para pendidik PAUD meminta kejelasan terkait dasar rasionalisasi, termasuk kriteria penilaian dan persyaratan administrasi penerima insentif. Mereka berharap kebijakan penyaluran bantuan ke depan dapat dilakukan secara transparan dan adil.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menyatakan pihaknya akan mendorong pemerintah kota untuk segera memberikan penjelasan resmi dan memastikan proses pencairan berjalan sesuai ketentuan.
“Langkah ini menjadi awal untuk menciptakan kebijakan penyaluran insentif yang lebih baik ke depan serta memastikan kesejahteraan guru PAUD mendapat perhatian serius,” pungkasnya.(DHV)