Seluruh Atlet Wajib Tes Urine Sebelum Turnamen Sepakbola Bupati Cup 2025 di Kutai Barat

SENDAWAR, Swarakaltim.com – Turnamen Sepakbola Bupati Cup 2025 di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) akan segera bergulir pada 10-27 November 2025. Ajang bergengsi ini akan diikuti oleh 16 tim putra dari 16 kecamatan se-Kubar, serta 9 tim putri, yang siap bertanding memperebutkan gelar juara.

Ajang tahunan ini berbeda dari biasanya, dengan mengusung tema “Dekati Sepakbola Jauhi Narkoba”. Hal itu merupakan sebuah kampanye moral yang menegaskan komitmen olahraga sebagai sarana edukasi dan perang terhadap penyalahgunaan narkoba.

Ketua Askab PSSI Kubar Teddy Rakhmad, selaku Ketua Panitia Bupati Cup 2025, mengatakan tema ini lahir dari keprihatinannya terhadap stigma negatif yang kerap melekat pada dunia olahraga, terutama sepakbola. Teman ini lahir  dari kegelisahannya terhadap anggapan bahwa narkoba biasa di kalangan pemain. Padahal justru merusak semangat kompetisi dan prestasi atlet.

“Kami ingin lewat sepakbola, masyarakat paham bahwa prestasi tidak lahir dari doping atau narkoba, tapi dari semangat bersih dan sportivitas. Kita berharap pesan ini mampu menggugah kesadaran para pemain dan masyarakat untuk melihat olahraga sebagai wadah pembentukan karakter, bukan sekadar hiburan,” ujar Teddy kepada awak media di Sendawar, Senin (10/11/2025).

Turnamen ini juga menjadi momentum pertama dalam 26 tahun sejarah Kubar, dimana olahraga dijadikan medium edukatif dalam pemberantasan narkoba. Panitia bekerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dan Polres Kubar untuk memastikan pelaksanaannya berjalan aman dan bermakna.

Teddy mengatakan, dua hari jelang bergulirnya Turnamen Sepakbola Bupati Cup 2025, panitia bersama BNK dan Polres Kubar, menyiapkan langkah berani yaitu seluruh pemain dan panitia wajib menjalani tes urine sebelum pertandingan dimulai. Langkah ini diambil untuk pertama kalinya dilakukan dalam sejarah turnamen olahraga di wilayah ini. Bahkan di Kaltim, tujuannya tak lain untuk memastikan ajang olahraga bergengsi itu bersih dari penyalahgunaan narkoba.

“Para pemain tidak perlu takut, saya tegaskan, tes urine dilakukan bukan untuk menghukum, melainkan sebagai bentuk edukasi dan pembinaan. Kami minta dukungan penuh BNK dan Polres Kubar agar kegiatan ini berjalan baik. Kalau nanti ada yang hasilnya positif, peserta tetap bisa bermain, tapi setelah turnamen wajib ikut program rehabilitasi,” katanya.

Ketua Bidang Rehabilitasi dan Penyuluhan BNK Kubar Zulkarnain, menambahkan pihaknya telah membentuk tim teknis gabungan dengan Polres Kubar untuk menangani proses tes urine dan tindak lanjut hasilnya. Ia menyebut, ini terobosan berani dengan pesan edukatif yang kuat.

“Kami pastikan tidak ada proses hukum, tapi mereka harus menandatangani komitmen untuk mengikuti rehabilitasi. Jika nanti ada peserta yang positif, kami akan arahkan ke program rehabilitasi baik rawat inap di Balai Rehabilitasi Tanah Merah Samarinda, maupun rawat jalan di bawah pengawasan dokter dan konselor bersertifikat di Kubar,”pungkasnya. (Adv-kbr)

www.swarakaltim.com @2024