SAMARINDA, Swarakaltim.com – Tercatat dari pantauan Swara Kaltim, sekitar 28 titik yang terendam banjir. Akibat hujan deras mengguyur, Kota Peradaban menjadi Calap atau banjir di mana-mana selama kurang lebih dua jam, Jumat 2 Juli 2021.
Selanjutnya, diperlukan sikap pemerintah dalam hal ini Pemkot Samarinda dalam menanggulangi masalah banjir ini. Tak hanya banjir, dampak lainnya juga terjadi, yaitu terjadinya longsor di beberapa titik di Kota Peradaban.
Kondisi tersebut pun disikapi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Ahmat Sopian Noor. Sopian sapaan akrabnya mengatakan, bahwa diperlukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda beserta stakeholder untuk bersama dalam mencari solusi.
“Masalah banjir, masalah nasional dan dunia yang memerlukan penanganan intensif. Untuk itu, kerjasama Pemkot Samarinda berserta stakeholder sangat di perlukan terutama sikap kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya,” sebut Sopian.
Bagi Sopian, banjir ini hanya bisa di minimalisir dan tidak bisa dihentikan, dimulai dari hulu baru ke hilir agar volume arus air dapat ditangani. Sehingga berkurang volume air menggenangi rumah warga dan jalan umum seperti saat ini terjadi.
Sopian mengakui, memang saat ini Pemkot Samarinda sudah menjalankan program pengerukan dan bangun drainase yang baik. Tapi, ketika masyarakat tidak mencintai alam, tentunya alam akan bersedih yang akhirnya semua terkena dampaknya saat ini, banjir maupun longsor.
“Sikap kesadaran kita bersama dan seluruh warga Kota Samarinda dalam menjaga kebersihan serta tidak membuang sampah sembarangan, baik itu di parit maupun anak sungai yang dapat menyebabkan aliran air jadi buntu dan meluap,” jelasnya.
Sopian menegaskan, agar Walikota Samarinda yang akan membentuk Kota peradaban bisa memberikan yang terbaik untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Samarinda, terutama dalam penanganan banjir.
Apalagi Kota Samarinda merupakan penyanggah Ibu Kota Negara (IKN), tentunya tamu yang berkunjung di Kota Samarinda kedepannya akan meningkat, kalau tidak segera ditangani tentu akan malu.
Sopian menyarankan, bila perlu dihidupkan lagi gerakan ABRI masuk desa dan kalau sekarang TNI bersama Pemkot Samarinda memecahkan masalah banjir ini.(ai/aya/sk)
Editor : Redaksi
Publisher : Alfian (SK)