Anggota DPRD Kukar, Heri Asdar. (ist)

KUKAR, Swarakaltim.com – Meski menjadi wilayah yang paling banyak menghasilkan Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak dan gas bumi (Migas). Tidak serta merta merasakan dampaknya langsung, terutama terkait peningkatan infrastrukturnya. Tentu ini menjadi ironi, bahkan menjadi perhatian langsung dari legislator asal Golkar, Heri Asdar.
Legislator yang juga menjabat Ketua Fraksi Golkar inipun mengatakan jika pembangunan belum merata sama sekali. Sebagian besar pembangunan dirasakan di sisi darat saja. Namun beberapa desa yang berada di daerah muara dan ditengah laut, belum merasakannya secara maksimal. Seperti Desa Sepatin, Desa Muara Pantuan dan Desa Tani Baru.
“Terkait kebutuhan air bersih, listrik dan BBM, apalagi tiga desa itu mayoritas nelayan,” jelas Heri Asdar.
Maka ini yang perlu menjadi prioritas pembangunan. Menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Agar ketiga desa tersebut bisa menikmati pembangunan dari Kukar. Layaknya desa-desa lainnya. Terlebih di Desa Muara Pantuan yang memiliki jumlah penduduk terbesar kedua setelah Desa Sungai Meriam. Sehingga sangat patut diperhatikan.
“Disana tiga desa dikelilingi oleh Pertamina, alangkah ironisnya, daerah penghasil migas tidak merasakan dampaknya positif, salah satunya infrastruktur, kita berharap itu segera jadi perhatian,” pungkasnya. (ADV/BIO)