Seluruh ABK Kapal MV.VTO Dinyatakan Negatif Dan Status Kapal Dalam Karantina Di Cabut.

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda kembali menggelar konferensi press guna memberikan keterangan perkembangan hasil investigasi kasus Covid-19 di MV.VTO, di ruang rapat KKP Kleas II Samarinda Jalan Kapten Soedjono Kelurahan Sei Kapih Kecamatan Sambutan, Selasa (28/12/2021).

Kepala KKP Kelas II Samarinda H. Solihin,SKM,MPH menjelaskan bahwa pada tanggal 6 Desember 2021, Tim Boarding KKP Kelas II Samarinda telah melakukan pemeriksaan kedatangan Kapal dari Ho Chi Minh Negara Vietnam dengan jumlah ABK 22 orang dan merupakan warga Negara Vietnam.

“Berdasarkan pemeriksaan RDT Antigen SARS-COV2 dan menunjukkan 18 ABK positif Covid-19, kemudian petugas Boarding KKP Kelas II Samarinda melaporkan ke kantor induk,” lanjutnya.

“Dihari esok, dilakukan kembali pemeriksaan kesehatan terhadap ABK , dan hasil dari RT-PCR SARS COV2 dinyatakan positif, kemudian sample positif ke Badan Litbangkes Kemenkes RI, untuk pemeriksaan Whole Genome Squensing (WGS),” ujarnya.

“Sejak itu, Kapal dinyatakan Status Karantina untuk dilakukan tindakan karantina berupa Contact Tracing di Kapal, Isolasi mandiri dan rencana tindakan desinfeksi kapal,” katanya.

Berdasarkan rujukan dan evakuasi, ABK pertama kali terinfeksi adalah LND (24) dengan gejala demam pada tanggal 28 November 2021. Disusul PCD (45) dan TDM  juga bergejala demam pada tanggal 30 November 2021, sedangkan pada tanggal 10 Desember 2021 MVQ (31), HXV (38) dan MMT (50) turut di rujuk ke ruang Isolasi RS AWS.

“Pada tanggal 11 Desember 2021 KVL (39) yang merupakan master kapal juga terpapar, di tanggal 23 Desember seluruh ABK yang dirujuk RS AWS di kembalikan ke kapal,” ucapnya.

Pada tanggal 21-30 November kapal berada di Vietnam, Solihin PCD mengatakan bahwa adalah Chief Engineer bertugas memastikan kelancaran sistem mesin kapal, sementara tugas LND sebagai juru minyak, membantu masinis melumasi mesin yang bergerak dan mencatat temperatur dan tekanan air tawar maupun minyak lumas,” tambahnya.

“Sumber paparan kasus pertama di kapal dari LND terjadi antara tanggal 22-27 Desember 2021, dikarenakan pada tanggal 23 hingga 29 November di Pelabuhan Ho Chi Minh di Vietnam, ada 10 orang yang naik ke kapal untuk melakukan perbaikan mesin. Dari hal tersebut di atas, kuat dugaan penularan COVID-19 di kapal MV VTO berasal dari orang yang melakukan perbaikan mesin di kapal selama 6 hari di Ho Chi Minh,” bebernya.

“Hasil pemeriksaan sample WGS Covid-19 pada tanggal 17 Desember yang didapatkan informasi dari Badan Litbangkes Kemenkes RI dinyatakan ABK MV.VTO berasal dari Varian Delta,” jelasnya.

“Di tanggal 24 Desember dilakukan desinfeksi terhadap kapal MV. VTO dan dilakukan pemeriksaan swab RT-PCR SARS COV2 ulang terhadap seluruh ABK, dan hasilnya di ketahui pada tanggal 25 Desember 2021 yang menunjukkan seluruh ABK sebanyak 22 orang negative,” terangnya.

“Dan status kapal dalam karantina dicabut dan diberikan persetujuan karantina terbatas (restricted pratique) setelah dilakukan karantina 18 hari, dan selanjutnya Kapal MV.VTO bisa melakukan aktivitas bonhkar muat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat selama di Muara Berau,” ujarnya.

Solihin menyebutkan penularan di atas kapal berasal dari orang yang terinfeksi COVID-19 baik petugas teknisi mesin dan ABK yang sudah tertular, kemudian menyebar ke ABK lainnya melalui kontak langsung. Baik karena pekerjaan di mesin, dan lingkungan kapal saat makan di ruang makan.

“Sistem pendingin di kapal menggunakan AC sentral yang dikontrol pada satu titik, dan disalurkan menggunakan pipa ke ruangan di kapal dan ini menyebabkan penyebaran virus akan mudah menyebar antar ruangan,” imbuhnya.

Solihin menugaskan timnya melakukan skrining terhadap kapal yang datang ke Indonesia, khususnya di pelabuhan yang menjadi wilayah tugas KKP Samarinda dan dilakukan sejak pandemi 2020 lalu.

“Kami selalu memastikan kapal yang datang bebas dari Covid-19, dan terus berupaya untuk menjaga agar warga di Kaltim pada umumnya terhindar dari penyebaran virus tersebut,” pungkasnya. (AI)

Loading

Bagikan: