BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Walikota Balikpapan Rahmad Masud memastikan akan memberangkatkan atlet pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 yang dilaksanakan di Berau nanti. Dengan catatan, pelaksanaan Porprov di Berau yang seharusnya di awal November, namun diundur akhir November 2022. Sehingga segala persiapan atlet Balikpapan dapat di siapakan.
“Keberangkatan atlet ke Berau harus memenuhi aturan seperti pengurus cabor mendaftarkan by name by enter di sistim yang di sediakan. Selain itu, atlet yang telah pindah di daerah lain, diminta dapat kembali ke kota Balikpapan. Bahkan untuk atlet yang akan diberangkatkan adalah atlet yang berpotensi meraih mendali,” kata Walikota Balikpapan Rahmad Masud kepada awak media, Rabu,(26/10/’22)
Rahmad menjelaskan, untuk perlengkapan atlet saat di Berau nanti akan di sesuaikan dengan E Kataloq termaksud defile kemungkinan besar di akomodir.Kini pemkot kini masih menunggu jawaban tertulis dari PB Porprov agar bisa dilaksanakan diakhir November, termasuk dengan Pemkab Berau terkait keperluan secukupnya tetap kita berangkatkan dan juga berkomunikasi terkait akomodasi dan transportasi, termasuk jaminan tempat tinggal bagi para atlet. “Awalnya Pemkot Balikpapan mengusulkan agar Porprov Berau diusulkan diundur awal tahun 2023, namun karena berkaitan dengan penganggaran PB Porprov minta pelaksanaan tetap di 2022 ini, sehingga kami minta paling tidak diundur sampai akhir November,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPOP Balikpapan, Ratih Kusuma menambahkan, apabila kontingen Balikpapan dapat ikut berpartisipasi ke Porprov Berau nanti, maka pihaknya akan menyiapkan keperluan meski terbatas. “Kami akan menyiapkan baju defile, dana transportasi, penginapan, uang saku, dan biaya makan. Walau tidak maksimal namun kami terus komunikasikan,” tegasnya.
Perlu diketahui,untuk kesiapan tuan rumah Berau, mereka hanya menyanggupi 52 cabor yang dipertandingkan. Namun, jumlah tersebut masih bisa tersaring karena harus melihat kesiapan dari masing-masing daerah. Sesuai aturan yang diberlakukan, setiap cabor yang nantinya dipertandingkan harus minimal diikuti lima daerah. Jika kurang, harus tereliminasi. Cabor yang tereliminasi akan diganti dengan cadangan. Yakni cabor yang tak masuk 52 cabor yang sudah direalisasikan oleh PB Porprov.
Dari 65 cabor yang terdaftar di KONI Kaltim, ada dua yang tak memiliki kepengurusan yakni Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dan Federasi Yongmoodo Indoensia (FYI). Walhasil tersisa ada 11 cabor yang tak dipertandingkan.
“Sebanyak 11 cabor yang tidak terdaftar ini masih berpeluang dimainkan. Namun, menunggu cabor lain jika ada yang tereliminasi,” ucap Muslimin, wakil ketua II KONI Kaltim yang juga mewakili pimpinan rakor.(*/db)