Teks Foto : Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Shania Rizky Amalia.

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Agar tidak terjadi miss informasi antara Pemerintah Kota Samarinda dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kawasan Tepian Mahakam atas kebijakan menutup kawasan tersebut dari aktifitas PKL, Pemkot Samarinda perlu membangun komunikasi dengan para pedagang.
“Kami meminta Pemkot Samarinda untuk membangun komunikasi langsung dengan pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Tepian Mahakam tersebut,” ucap Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Shania Rizky Amalia kepada wartawan, Sabtu (15/10/2022).
Menurut politisi muda ini, komunikasi antar Pemkot dan para pedagang sangat dibutuhkan untuk menghindari informasi yang tidak benar terkait kebijakan penghentian aktivitas PKL.
Kiki—biasa Shania akrab disapa berharap agar dalam menyelesaikan persoalan di kawasan Tepian Mahakam perlu mendengar aspirasi dari semua PKL yang ada di kawasan tersebut, sehingga kebijakan yang dikeluarkan tidak merugikan kedua belah pihak.
Menurutnya hal itu perlu dilakukan, sebab dari keterangan yang di dapatkan dari PKL saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak legislatif beberapa waktu yang lalu bahwa PKL yang bermasalah bukan merupakan binaan Pemkot Samarinda.
“PKL yang ada di kawasan tepian itu kan termasuk binaan Pemkot dan mereka telah mengikuti aturan Dinas Lingkungan Hidup, makanya mereka protes kenapa mereka yang sudah dibina malah ditertibkan, malah mereka yang dikasih sanksi,” tegasnya.
Oleh karena itu sekali disampaikan Politis Demokrat ini pentingnya membangun komunikasi antara Pemkot Samarinda dan PKL kawasan Tepian Mahakam tersebut. (adv-dprdsamarinda)