Perumda Batiwakkal Telah Realisasikan 12.000 SR, 3 Tahun Terakhir

Foto saat petugas lapangan Perumda Air Minum Batiwakkal memperbaiki jaringan utama untuk pelayanan ke pelanggan.

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Ditengah keterbatasan sumber daya pasca belum disetujuinya rencana kenaikan tarif air minum, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batiwakal terus berjuang keras memperjuangkan target Sambungan Rumah (SR) bagi pelanggan baru. Meskipun dibanding 32 tahun berdiri dimana Perumda hanya mampu memiliki 14.000 SR, namun setelah Perumda dipimpin oleh Saipul Rahman, selama kurun waktu sekitar 3 tahun, telah mampu menambah 12.000 SR.

Namun PR besar masih menanti, sebab masih banyak blok atau gang dalam kota yang masih belum memiliki jaringan, sehingga belum bisa dipasang sambungan baru. Seiring dengan program prioritas Bupati Berau Sri juniarsih Mas dan Wakil Bupati Berau Gamalis, yang diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode tahun 2021 – 2026 yang menarget 25.000 SR juga terus diperjuangkan oleh Perumda Air Minum Batiwakkal.

Menurut penjelasan Direktur Utama (Dirut) Perumda Batiwakkal Saipul Rahman bahwa meskipun ditengah keterbatasan pemasukan perusahaan karena batalnya kenaikan tarif dan masih banyaknya penunggakan, namun hal itu tidak menyurutkan semangat timnya untuk mewujudkan program petinggi di Kabupaten Berau tersebut.

“Berdasarkan data, tahun 2021 targetnya 3.000 SR namun realisasinya 3.140 SR, tahun 2022 target masih sama 3.000 SR, semoga saja realisasinya juga melebihi target, cuma kalau tahun 2023 targetnya sudah naik 4.000 SR, tahun 2024 juga ada kenaikan target yakni 5.000 SR,“ jelas Saipul yang ditemui Swara Kaltim diruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Beliau juga tidak menampik jika wilayah dalam kota saja masih banyak Gang yang belum ada jaringannya, makanya ini yang akan dibenahi secara bertahap. “Kenapa kita libatkan para Ketua RT untuk andil memberi masukan ke PDAM. Saya juga sampaikan jika anggaran pemerintah daerah adanya cuma 2 kali setahun, murni dan perubahan, namun jika Perumda elastis, asal pembayaran pelanggan lancar, mau buat program kapan saja bisa,“ imbuh beliau.

Oleh sebab itu Saipul selalu memberikan sosialisasi dan meluncurkan berbagai program agar pelanggan aktif dalam menyelesaikan pembayaran, sebab sangat menentukan hidup dan matinya perusahaan. “Perumda ini milik masyarakat, bukan milik pejabat, makanya harus sama sama kita perjuangkan. Karena baik penambahan jam kerja yang kita tambah maupun pegawai lembur, secara kasap mata efeknya tidak terlalu kelihatan, namun secara angka, perubahannya sangat terasa dalam manajemen perusahaan,“ pungkas Saipul Rahman. (Nht).

Loading

Bagikan: