JAKARTA, Swarakaltim.com – Provinsi Kalimantan Timur masih menjadi provinsi yang berdayasaing di luar Pulau Jawa berkaitan tata kelola ketenagakerjaan di daerah.
Buktinya, hari ini Kalimantan Timur meraih penghargaan nasional dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) Tahun 2021 dengan kategori Urusan Ketenagakerjaan Sedang Terbaik Ketiga.
“Kita bersyukur, tapi tidak berpuas hati,” kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor usai menerima Penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 2021 di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI Jakarta, Selasa 13 Desember 2022.
Penghargaan IPK 2021 diterima Gubernur Isran Noor langsung dari Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah, bersama DKI Jakarta (Terbaik Pertama) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Terbaik Kedua).
Jelas harapan Gubernur Isran Noor mengingatkan agar tidak berpuas hati, sebab Kaltim masih kurang dalam indikator pelatihan dan kompetensi kerja, khususnya data kerja.
“Kondisi ini menjadi catatan kita, bagaimana perlu perbaikan data juga diikuti implementasi program dan kegiatan ditingkat lapang,” harap orang nomor satu Benua Etam ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kaltim Rozani Erawadi menjelaskan secara keseluruhan (over all) indeks Kaltim pada 2020 sekitar 61,61 dan tahun 2021 terjadi kenaikan 67,73.
“Jadi secara menyeluruh atau over all nilai kita mengalami kenaikan mencapai 67,73,” sebut Rozani Erawadi usai mendampingi Gubernur Isran Noor menerima piagam penghargaan dari Menaker RI Ida Fauziah.
Diungkapkannya, untuk penilaian IPK berdasar Kepmenaker Nomor 206 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Ketemagakerjaan terdapat 9 indikator utama.
Kesembilan indikator utama lanjut Rozani, yakni perencanaan tenaga kerja, penduduk dan tenaga kerja, kesempatan kerja, pelatihan kerja dan kompetensi kerja, produktivitas tenaga kerja, hubungan industrial, kondisi lingkungan kerja, pengupahan dan kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga.
“Kita pada pelatihan kerja dan kompetensi kerja, dimana sub indikatornya mengalami penurunan. Sementara indikator lainnya cukup bagus. Ini menjadi pedoman kita untuk perbaikan kedepannya, agar lebih baik lagi,” ungkapnya.(aya/sk)