Foto Kabid Kawasan Pemukiman MAYA
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Dalam upaya mengembangkan dan memperkaya potensi yang ada di Kampung Mapulu, Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Berau membuat perencanaan kawasan permukiman Kampung Mapulu.
Kampung Mapulu dapat dikatakan sebagai kampung yang masih memiliki status kampung tertinggal. Pasalnya, pada Kampung Mapulu ini merupakan kampung yang direlokasi pada tahun 2021 dari Kampung Merabu ke Kampung Panaan.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Bidang Kawasan Permukiman, Maya yang ditemui di Kantor Dinasnya menjelaskan bahwa untuk di tahun lalu 2022 telah ada melakukan perencanaan kawasan permukiman di Kampung Mapulu secara makro guna mengupdate dan memperkaya kajian dari perencanaan yang ada di Kampung Mapulu tersebut.
“Karena itu kampung baru pindah, jadi kami mencoba mempersiapkan agar teratur kedepannya sehingga tersusunlah perencanaan permukiman kampung Mapulu,” ucap Maya kepada Swara Kaltim, pada Jumat (06/01/2023).
Beliau juga menambahkan, untuk sementara di tahun ini masih belum ada perencanaan, melainkan masih berada dibawah program Bapelitbang atau Pemberdayaan Kampung.
Menanggapi hal tersebut, dirinya menjelaskan bahwa pada pelaksanaan perencanaan di tahun 2022 lalu, terkait perencanaan makro itu meliputi perencanaan pembuatan RT RW, tata ruang, dan bagian dari kawasan permukiman lainnya yang tidak bisa diwujudkan dalam waktu yang singkat, melainkan ada dukungan dari lintas OPD maupun dinas-dinas terkait dalam mewujudkannya.
“Misalnya, seperti perencanaan di kawasan permukiman kemarin, itu pasti didalamnya ada rumahnya, prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU), atau jalan lingkungan, sekolahan, kesehatan, ekonomi seperti pasar, hingga jalan porosnya. Hal ini tentu bukan dilakukan oleh kami sendiri, tapi ada bantuan dari pihak-pihak lain yang terkait,” katanya.
“Jadi, kami itu hanya membuat perencanaan bahwa nanti di dalamnya kampung Mapulu ini seperti ini,” tambahnya.
Adapun pada rincian programnya bersifat umum, sehingga pada pihak kawasan permukiman hanya menyediakan master plan yang didalamnya ada terdiri dari berbagai bangunan-bangunan permukiman salah satunya bangunan sekolah.
“Tahun ini kalau tidak salah, Dinas Pendidikan akan membangun sekolah, tetapi coba dikonfirmasi lebih lanjut ke Bapedda,” imbuhnya.
Selain itu, terkait akses jalanan tembusan dari Kampung Panaan ke Kampung Mapulu sudah ada dibangunnya jembatan bailey oleh PU di tahun kemarin. Sehingganya, tidak memerlukan akses perahu lagi. Hal ini dibangun, dikarenakan adanya pihak dari salah satu warga kampung yang ingin membangun rumah sehingga material bangunan tersebut tidak menjadi susah saat mengakses jalanan ke wilayah kampung Mapulu.
“Jembatan bailey dari PU tahun kemaren itu sudah selesai. Jadi, tidak menyeberang dengan perahu lagi karena kemaren masyarakat sana, itu mau bangun rumah dan membawa materialnya kesusahan jadi seperti itu,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Maya selaku Bidang Kawasan Permukiman itu berharap untuk pada dinas-dinas yang terkait dapat mendukung dan mengikuti set-plan yang telah disepakati bersama agar ada ABT untuk mendukung mengembangkan kawasan permukiman kampung Mapulu.
Dari keberadaan kampung tersebut yang memiliki jumlah penduduk 34 kartu keluarga dan baru terdapat 8 unit telah terbangun menggunakan dana pusat. Melalui pernyataan dari Maya, yang mengatakan bahwa terdapat juga perencanaan dengan Dinas Pariwisata akan mengangkat konsep kepariwisataan kedepannya untuk mengembangkan nilai ekonomis dari sisi wisata kampung Mapulu.
“Konsep kepariwisataan dapat diangkat, dan bisa direncanakan kedepannya dari persiapan pokdarwisnya dahulu dalam mengembangkan nilai jual pariwisata yang ada di kampung Mapulu tersebut,” tandasnya. (Nht/Asti).