SAMARINDA, Swarakaltim.com – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Dr Akmal Malik dalam berbagai kesempatan, siapa saja yang bersilaturahmi dengan dirinya, terus mengkampanyekan bagaimana pengembangan ketahanan pangan di Benua Etam. Tak terkecuali dengan pengembangan Green House di seluruh penjuru Kaltim yang dibangun siapa saja, mulai lembaga, organisasi maupun eksekutif.
Kondisi ini, agar Provinsi Kaltim terus aman dalam ketahanan pengan. Artinya, tidak terus menerus tergantung produksi pangan dari luar Kaltim. Dengan metode penanaman yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi rumah kaca.
“Karena itu, di Kaltim saya mencoba agar di sejumlah panti asuhan dapat mengembangkan Green House. Bisa ditanam cabai, sayur-sayuran maupun buah-buahan. Dengan begitu, pangan Kaltim diyakini akan aman,” ucap Akmal Malik ketika menerima Pengurus Harian IAKPMKT dan IKAMI Cabang Kaltim, di VVIP Room Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu 13 Desember 2023.
Menurut Akmal, kenapa anak-anak yatim piatu atau panti asuhan diarahkan untuk pengembangan Green House. Dengan tujuan, agar mereka dapat lebih bergizi dan sehat serta mandiri. Sehingga ke depan, setelah keluar dari panti asuhan, maka mampu menjadi pengusaha sukses, kreatif, inovatif atau entrepreneur.
Bahkan, Pemprov Kaltim juga sedang membangun Green House di Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Provinsi Kaltim di bawah binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.
“Itu, tujuannya agar anak-anak SKOI juga kreatif dan sehat. Sehingga mampu menjadi pelajar berprestasi dan membanggakan daerah maupun negara di kancah nasional dan internasional,” pesannya.
Bagi Akmal, program pengembangan Green House ini harus terus dilakukan. Agar, ketahanan pangan di daerah tetap terkendali. Artinya, pengembangan pangan melalui pembangunan Green House nyata hasilnya.
“Jika pengembangan ini 100 unit saja dibangun, dengan luas lahan per unit 10 kali 18 atau 20 meter. Bisa juga 12 kali 18 meter. Jika, itu ditanam cabai. Diyakini masalah inflasi pun selesai,” jelasnya.
Selanjutnya, untuk pengembangan ini, maka bisa dilakukan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan berbagai Universitas atau Perguruan Tinggi. Tak terkecuali para organisasi kemahasiswaan. Asalkan punya lahan untuk pengembangan pembangunan tersebut.
“Saya ingin di Kaltim, khususnya para organisasi masyarakat maupun mahasiswa untuk turut pengembangan sektor pertanian, terutama program Green House,” pesannya. (adv-diskominfo kaltim/adpimprov/aya/dho)