TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Wilayah Kabupaten Berau sudah beberapa bulan terakhir sedang menghadapi cuaca ekstrem, selain el nino juga sedang musim penghujan. Karena akibat musim tersebut, berdampak terhadap para nelayan yang tidak leluasa melaut. Sedangkan musim penghujan menyebabkan beberapa kampung, termasuk di 4 kecamatan sekitar perkotaan warga digelisahkan rentan kebanjiran kalau curah hujan tinggi.
Hal itu di paparkan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Berau, Falentinus Keo Meo, via seluler, Rabu (6/03/2024). “Jaga kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat dan bersih. Sebab musim penghujan yang tidak menentu sebagaimana saat ini menjadi penyebab meningkatnya jumlah warga yang jatuh sakit, sehingga banyak yang harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Abdul Rivai,” ucapnya.
Sementara diketahui bersama, RSUD memiliki keterbatasan ruang rawat inap hingga saat ini. Disisi lain memang Pemerintah daerah telah menyediakan layanan BPJS gratis, namun lebih baik mencegah daripada mengobati. Ia juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengatasi musim ini dengan mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan selalu waspada saat beraktivitas di luar ruangan
“Langkah-langkah preventif perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak negatif cuaca penghujan terhadap kesehatan masyarakat. Hal penting diingat masyarakat kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri sendiri hal utama. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan akibat cuaca penghujan. Makanya masyarakat kami minta selalui waspadai,” pungkas Dewan asal Partai Demokrat tersebut. (Adv/Nht/Day)