SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sebagai upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota Samarinda mengambil langkah penting dengan melaksanakan Rembuk Stunting di Hotel Five Premier Samarinda, Kamis (7/3/2024).
Wakil Wali Kota Samarinda, Dr Rusmadi Wongso selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda, mengatakan bahwa langkah itu berkaitan dengan program nasional penurunan angka stunting.
“Hari ini Rembuk Stunting, hal ini berkaitan dengan program nasional, kita memang diamanahi secara resmi angka stunting 14%, kita menunggu hasil SKI ya,” ucap Rusmadi Wongso, Wakil Wali Kota Samarinda saat diwawancarai.
Sosok yang saat ini menjadi orang nomor dua di Kota Tepian itu menyampaikan urgensi pelaksanaan Rembuk Stunting dalam konteks Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Rembuk ini sangat penting karena diagendakan sebagai Musrenbang, jadi rembuk ini sebagai forum memadukan program tidak hanya dari Pemerintah tetapi juga swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan masyarakat,” tambah Rusmadi.
Kegiatan Rembuk ini diharapkan mampu melahirkan program-program atau aksi fokus dan terstruktur dengan target yang jelas. Ini merupakan langkah konkret dalam menangani permasalahan stunting yang masih menjadi sorotan di Kota Samarinda.
“Rembuk tingkat Kota ini dilangsungkan setelah rembuk tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga persoalan stunting telah terpetakan, sehingga kita berharap agar angka stunting dapat menurun,” tambahnya.
Untuk diketahui, data menunjukkan angka stunting pada tahun 2021 mencapai 21,6%, kemudian meningkat menjadi 25,3% pada tahun 2022 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Kementerian Kesehatan memberi evaluasi dan menegaskan urgensi untuk mengatasi permasalahan ini melalui Survei Kesehatan Indonesia yang sedang berlangsung.
Saat ini, Kecamatan Samarinda Ulu dan Puskesmas telah mengimplementasikan inovasi berupa aplikasi untuk memastikan data yang akurat terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat. Aplikasi itu mencatat informasi seputar gizi, status kesehatan, dan informasi penting terkait dengan bayi usia 2 tahun, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, dan nifas.(dho)