BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Pemkot Samarinda mengajak kerjasama dalam pendistribusian air curah ke kota Balikpapan. Kerjasama ini dari hasil diskusi Water Forum yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, belum lama ini. Dengan adanya kerjasama itu di sambut baik DPRD Balikpapan.
Menurut Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Parlindungan Sihotang, untuk penawaran kerja sama dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengenai pendistribusian air curah ke Kota Balikpapan merupakan solusi jangka pendek dan menengah dalam memenuhi kekurangan kebutuhan air baku di Kota Balikpapan.
“Ini jadi salah satu solusi jangka pendek dan menengah, mereka siap memberikan air baku ke Kota Balikpapan, untuk mencukupi kebutuhan air di Balikpapan yang masih minus 70 persen. Yang baru tersambung PDAM sekitar 25 persen lebih,” ujarnya, Senin (5/8/2024).
Lanjut Parlindungan, untuk penawaran infrastruktur pendistribusian air disiapkan langsung Pemkot Samarinda, sehingga Pemkot Balikpapan tidak perlu mengeluarkan anggaran yang begitu banyak, untuk bisa memenuhi kebutuhan air di Kota Balikpapan. Dimana, nantinya Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), yang akan menghitung harga jual ke masyarakat Balikpapan.
“Pemkot Balikpapan tidak perlu malu menyambut kerja sama dari Wali Kota Samarinda untuk menjajaki peluang ke depan. “Ini solusi yang baik,” tegasnya.
Parlindungan mengaku, air baku yang didistribusikan Perumda Tirta Kencana Samarinda ini sudah diolah, sehingga nantinya PTMB Balikpapan bisa langsung mendistribusikan kepada masyarakat.
“Sambil mempersiapkan wacana pipanisasi dari sungai Mahakam ke Balikpapan, yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utama dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.
Parlindungan menambahkan, Pemerintah Pusat telah berencana akan mendistribusikan air sebanyak 500 liter/detik dari Bendungan Sepaku Semoi, IKN, namun kendala siapa yang menyediakan infrastruktur pipa distribusinya ke Kota Balikpapan.
“Kalau dihitung untuk biaya pipanisasi nya yang cukup besar yakni sekitar Rp 1.5 triliun. APBD kita berapa. Ini ada penawaran yang lebih masuk akal dan efisien,” tutupnya.(*/pr)