TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya generasi muda sangat tergantung dari tahapan Pendidikan selama dibangku sekolah.
Melihat hal ini anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, M Ichsan Rafi minta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mengevaluasi ruang kelas yang masih belum sesuai dengan jumlah murid. Dia berharap tidak ada lagi murid yang belajar pagi dan sore karena kekurangan kelas.
Mengingat alokasi untuk dunia Pendidikan sangat besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yaitu 20 persen. Oleh sebab itu, dia berharap tidak ada lagi belajar pagi dan sore, sebab menurut politikus dari Partai Gerakan Indoesia Raya (Gerindra) tersebut, tidak akan optimal belajar jika masuk sore.
“Kita ingin semua siswa bisa belajar di pagi hari, ketika mereka masih segar dan siap menerima pelajaran, kalau sore apalagi dipagi harinya anak anak bermain dan kecapekan, maka pasti mengantuk saat jam belajar sore,” jelas Wakil Rakyat yang sehari harinya akrab di sapa Ichsan tersebut.
Selain penambahan ruang kelas, untuk memecah konsentrasi dan kekurangan ruang kelas, Ichsan juga menegaskan bahwa penyebaran sekolah juga perlu diperhatikan agar tidak hanya terkonsentrasi di satu titik. Selain akibat dari laju pertumbuhan penduduk, keputusan pembagian sekolah dengan system zonasi juga menjadi pemicu padat atau jarangnya jumlah murid disekolah tertentu.
“Sebagai contoh, SD Negeri di Bedungun sudah penuh, makanya ada rencana membangun SD 09 dan SD 10 di wilayah lain, termasuk di Pulau Panjang, yang baru saja mengalami kebakaran,” pungkasnya. (Adv/Nht/Day).