BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan memastikan proyek pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu di Balikpapan Barat di pastikan tidak sesuai jadwal.
Hal ini dikarenakan, lahan yang masih menjadi persoalan oleh warga sekitar, sehingga kepengurusan perizinan terhambat. Kendati demikian diperkirakan pembangunan fisik akan mulai dilaksanakan pada 2025 mendatang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiati, pihaknya kini terus melakukan koordinasi pertemuan dengan warga sekiar, akan pentingnya keberadaan rumah sakit sayang ibu yang akan dibangun di wilayah Balikpapan Barat. Kendati demikian, meskipun ada persoalan lahan namun sdiyakini sekarang ini status lahan telah clear.
“Lahan sudah clear cuma kasihan tempatnya ya pinggir jalan. Ya memang karena dihalangi terus maka kita lanjutkan tahun depan. apa boleh buat,” katanya Alwiati, Selasa (29/10/2024).
Lanjut Alwiati, untuk pembangunan rumah sakit diakui tidak mudah. Karena, harus mempersiapkan semua lahan yang akan digunakan, serta memiliki perizinan dan anggaran yang siap. Belum lagi penerimaan masyarakat yang kadang tidak sama. Oleh karena itu wajar jika pembangunan tidak sesuai jadwal.
” Alwi optimis pekerjaan fisik rumah sakit Sayang Ibu dapat dimulai di 2025 nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Elisabeth Rassi, mengungkapkan bahwa pembangunan akan dilaksanakan sesuai jadwal.
“Kontraktor akan segera memulai konstruksi. Pada tahap pertama ini, fokus utama adalah pembangunan struktur rumah sakit dengan anggaran sebesar Rp 106 miliar dari APBD 2024,” jelas Elisabeth.
Menurut Elisabeth, pembangunan akan dilanjutkan pada tahun depan dengan anggaran tambahan sekitar Rp 60-70 miliar dari APBD 2025 untuk proses finishing. Rumah sakit tipe C ini dirancang dengan kapasitas 103 tempat tidur dan akan terdiri dari lima lantai serta satu basement, sesuai dengan detail engineering design.
Pembangunan RSU Sayang Ibu ini diumumkan melalui proyek belanja konstruksi yang tercantum di LPSE Balikpapan. Proses lelang diikuti oleh 73 perusahaan, dengan PT Ardi Tekindo Perkasa sebagai pemenang tender.
Kontrak pekerjaan berdurasi 210 hari, atau tujuh bulan, dengan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.
Lingkup pekerjaan kontraktor meliputi berbagai aspek, mulai dari struktur seperti pondasi penahan tanah dan struktur bawah, hingga pekerjaan arsitektur termasuk dinding, fasad luar, dan utilitas bangunan. Selain itu, proyek ini mencakup pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan. (*/pr)